Senin 23 Sep 2024 18:23 WIB

Israel Bersiap Lancarkan Serangan Darat ke Lebanon, Tapi Masih Kekurangan Personel

Sejumlah pejabat Israel meyakini serangan darat ke Lebanon harus segera dilancarkan.

Pekerja kota mengibarkan bendera Israel menutupi bangunan rusak yang terkena roket yang ditembakkan dari Lebanon, di Kiryat Bialik, Israel utara, pada Ahad, 22 September 2024.
Foto:

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Ahad (23/9/2024) menyatakan khawatir akan peningkatan ketegangan antara Israel dan kelompok Hizbullah Lebanon dalam beberapa hari terakhir. "Ya, saya khawatir," kata Biden kepada wartawan ketika ditanya apakah ia khawatir tentang meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

"Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk mencegah pecahnya perang yang lebih luas. Kami masih bekerja keras," ujar Biden dari negara bagian kampung halamannya, Delaware.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa (EU) Josep Borrell, pada Ahad, juga menyatakan "kekhawatiran yang sangat besar" atas meningkatnya kekerasan antara Lebanon dan Israel, serta menyerukan gencatan senjata segera. Dalam sebuah pernyataan, Borrell menyoroti serangan baru-baru ini di ibu kota Lebanon, Beirut, yang menewaskan sedikitnya tiga anak di tengah kekerasan lintas batas antara Israel dan kelompok Hizbullah.

"Gencatan senjata sangat mendesak, di seluruh Garis Biru seperti di Gaza," kata Borrell, menekankan kerugian yang diderita warga sipil kedua belah pihak.

Garis Biru berfungsi sebagai batas yang memisahkan Lebanon dari Israel dan Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki Israel. Pejabat Uni Eropa tersebut memperingatkan dampak perang skala penuh terhadap kawasan tersebut dan menekankan perlunya "upaya mediasi diplomatik yang intensif dan baru."

Borrell juga menyerukan penerapan penuh Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701, yang bertujuan untuk menyelesaikan permusuhan antara Israel dan Hizbullah, serta mencakup ketentuan untuk penempatan pasukan Lebanon dan PBB di Lebanon selatan. Situasi yang meningkat ini akan menjadi prioritas pada ajang Sidang Umum PBB mendatang, kata Borrell menambahkan.

 

sumber : Antara, Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement