REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Hamdani, seorang alumni Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Pontianak, adalah bukti nyata bahwa perjalanan hidup penuh dengan cobaan dapat mengantarkan seseorang pada keberhasilan. Lahir dan tumbuh di tengah keterbatasan ekonomi, Hamdani sudah merasakan pahitnya kehidupan sejak usia belia hingga akhirnya putus sekolah.
Tidak seperti anak-anak lain yang bisa bermain bebas, Hamdani harus bekerja sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) untuk membantu keluarganya. Demi membeli sepasang sepatu sekolah, ia harus mengumpulkan uang dari kerja kerasnya sendiri.
Perjalanan hidup Hamdani bukanlah kisah biasa. Ia pernah mencicipi bekerja sebagai buruh kebun, berdagang kue, dan bahkan sempat bekerja di rumah makan. Pada usia 16 tahun, di saat kebanyakan anak seusianya sibuk dengan dunia remaja, Hamdani sudah berani merantau jauh ke Malaysia sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Hidupnya penuh dengan tantangan, jauh dari keluarga, dan harus berjuang sendirian demi menggapai masa depan yang lebih baik.
Namun, Hamdani tidak menyerah. Setelah kembali ke tanah air, ia mencoba peruntungannya dengan berbagai pekerjaan lainnya. Ia bekerja di sebuah percetakan dan menjadi operator di sebuah warnet. Hingga suatu ketika, percetakan tempat ia bekerja tutup, membuat Hamdani harus menghadapi kenyataan pahit kembali menjadi pengangguran.
Namun, dalam ketidakpastian itu, datanglah sebuah peluang dari teman-temannya yang bekerja di Dinas Pendidikan. Berawal dari pertemanan dalam sebuah komunitas game, Hamdani ditawari untuk menjadi operator sekolah, meskipun hanya berbekal ijazah Paket B.
Dengan tekad yang kuat, pada Oktober 2015, ia memulai karirnya sebagai operator sekolah, sembari mengejar Paket C. Hanya bermodalkan pengetahuan dasar komputer, Hamdani mendaftar di Universitas BSI pada awal tahun 2016. Meski penuh dengan keterbatasan, ia tak pernah gentar. Dengan segala keterbatasannya, Hamdani lulus dari Universitas BSI pada tahun 2019 dengan prestasi yang membanggakan, meraih IPK 3,83.
Tak berhenti di sana, tawaran untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi datang. Pada tahun 2021, Hamdani mendapat kesempatan untuk melanjutkan kuliah di Universitas Nusa Mandiri Jakarta secara full online, dengan diskon 50% khusus untuk alumni Universitas BSI.
Kini, ia bekerja sebagai Tenaga Teknologi Informasi di Dinas Pendidikan Pontianak. Di sana, Hamdani berperan besar dalam mengelola dan mengembangkan berbagai sistem informasi penting seperti Sistem Informasi Data Pokok Pendidikan (DAPODIK), Sistem Informasi Manajemen untuk Pengembangan Keprofesian yang Berkelanjutan (SIM-PKB), hingga Sistem Informasi Tunjangan (SIMTUN) dan banyak lagi.
Tidak hanya sukses dalam dunia kerja, Hamdani juga telah mewujudkan impiannya menjadi pengusaha. Pada November 2022, ia mendirikan CV Nedi Maju Bersama, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengadaan barang dan jasa. Usaha ini didirikannya bersama seorang teman yang bertindak sebagai pemilik modal.
Keterbatasan ekonomi dan latar belakang pendidikan bukanlah penghalang untuk meraih kesuksesan. Dari seorang anak yang harus bekerja keras sejak kecil hingga menjadi seorang profesional dan pengusaha sukses, Hamdani telah membuktikan bahwa tekad yang kuat dan semangat pantang menyerah dapat mengubah nasib seseorang.
"Tidak ada kata terlambat untuk belajar dan menuntut ilmu. Mungkin kata-kata ini sudah sering didengar, namun tidak semua orang berani untuk memulai kembali langkah yang sempat terhenti dalam pendidikan. Usia tidak bisa dijadikan alasan untuk tidak melanjutkan pendidikan, asalkan ada kemauan dan yakinkan pada diri bahwa kamu mampu menjadi salah satu orang yang berpendidikan, yang mampu meraih jenjang pendidikan yang lebih baik dan meraih kesuksesan dengan ilmu yang didapat," ungkap Hamdani.
Ia berpesan, bagi anak-anak muda yang saat ini diberikan kesempatan untuk meraih pendidikan, agar memanfaatkan kesempatan itu sebaik-baiknya. Karena di luar sana masih banyak orang-oranga yang tidak seberuntung itu. Masih banyak anak-anak yang putus sekolah karena tidak dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dikarenakan beberapa faktor yang tidak mendukung.
Kisah hidup Hamdani menjadi cerminan betapa kuatnya tekad dan semangat seseorang dalam menghadapi tantangan hidup. Dari seorang anak yang harus bekerja keras sejak kecil hingga menjadi seorang profesional dan pengusaha sukses, Hamdani adalah bukti nyata bahwa keterbatasan bukanlah akhir dari segalanya.