Sabtu 21 Sep 2024 15:01 WIB

Puan: PDIP tak Tutup Kemungkinan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Puan Maharani merespons wacana pertemuan Prabowo dengan ketum PDIP.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Bidang Politik, Puan Maharani.
Foto: Republiika/Alfian Choir
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Bidang Politik, Puan Maharani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puan Maharani mengomentari wacana pertemuan antara presiden terpilih yang sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. Menurut Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Bidang Politik itu, pihaknya tidak menutup kemungkinan bergabungnya parpol berlambang banteng ini ke dalam pemerintahan baru.

"Semuanya tidak ada yang tidak mungkin. Mungkin saja (gabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran)," kata Puan Maharani saat ditemui awak media di kawasan Karet Tengsin, Jakarta, Sabtu (21/9/2024).

Baca Juga

Meski begitu, ia menjelaskan, kemungkinan PDIP akan bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran akan diketahui usai pertemuan di antara kedua ketum parpol-perpol tersebut. "Nanti baru diketahui setelah pertemuan," ujar Puan.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Said Abdullah membantah pertemuan Prabowo Subianto dengan presiden kelima RI itu dilatari faktor kursi menteri yang diincar partainya pada kabinet pemerintahan mendatang.

"Kalau PDI Perjuangan bertemu kemudian dikasih menteri, atau sebaliknya PDI Perjuangan tidak bertemu, tidak dikasih menteri, ngambek, itu tidak ada ceritanya," kata Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/9/2024).

Sebaliknya, ia mengatakan bahwa pertemuan kedua tokoh bangsa itu, apabila terealisasi, merupakan wujud upaya merawat moralitas publik. Karena itu, dirinya mengapresiasi hal tersebut.

"Bertemunya ini untuk menunjukkan ke publik, ke kita semua, sebagaimana disampaikan oleh Menteri Keuangan ini tadi, bahwa sebenarnya politik itu merawat moralitas publik. Wahana merawat moralitas publik. Nah, itu penting bagi kedua pemimpin ini untuk bertemu," ujarnya.

Dia pun menyebut bahwa momentum pertemuan Megawati dengan Prabowo hanya tinggal menghitung hari menjelang pelantikan presiden pada 20 Oktober 2024 mendatang.

"Insyaallah sebelum pelantikan, Ibu Megawati akan bertemu dengan Bapak Prabowo," ucapnya.

Dia juga meminta publik agar tidak terburu-buru mengartikan pertemuan Megawati dengan Prabowo sebagai sinyal bahwa partainya akan merapat pada koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Terbaru, Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sepakat untuk mendukung penuh pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto. Pernyataan ini mencuat usai keduanya melakukan pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, hari ini.

"Selain yang disampaikan beliau, bapak SBY, kita juga sepakat, pak SBY dan saya untuk memberikan dukungan penuh kepada pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Pak Prabowo Subianto," kata Presiden Joko Widodo saat memberikan keterangan pers di Istana Merdeka Jakarta, Sabtu (21/9/2024).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement