Sabtu 14 Sep 2024 17:15 WIB

Survei Khofifah Unggul di Jatim Atas Risma, Pengamat: Keunggulan akan Terus Menguat

Khofifah masih unggul dalam sejumlah survei

Mantan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Khofifah masih unggul dalam sejumlah survei
Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Mantan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Khofifah masih unggul dalam sejumlah survei

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa semakin menguat menjadi pilihan banyak masyarakat untuk Pilgub Jatim 2024. Terlihat dari capaian elektabilitas Khofifah yang jauh ungguli Tri Rismaharini atau Risma.

Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas periode 20-25 Juni 2024, elektabilitas Khofifah mencapai 26,8 persen. Sedangkan Tri Rismaharini atau Risma berada jauh di belakang Khofifah dengan elektabilitas sebesar 13,6 persen.

Baca Juga

Angka tersebut terpaut 13,2 persen dari elektabilitas yang dimiliki oleh Khofifah. Sementara untuk urutan ketiga juga terdapat mantan Wagub Jatim Emil Dardak dengan elektabilitas 3,8 persen.

Khofifah dan Emil diketahui berduet kembali di Pilgub 2024 setelah lima tahun bersama-sama memimpin Jatim.

"Kalau Khofifah masih tinggi elektabilitas dan tingkat kepuasannya itu artinya kinerjanya bagus, sukses, dan baik," ujar Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, Sabtu (14/9).

Dia mengungkapkan, kinerja Khofifah pada periode pertama tentu sangat terasa sehingga memuaskan masyarakat. Karenanya tidak mengejutkan bila keinginan masyarakat menginginkan Khofifah lanjutkan kepemimpian semakim terus menguat.

Lanjutnya dia menyebut, Khofifah tentu menjadi lawan yang sangat kuat baginpara penantangnya termasuk mantan Wali Kota Surabaya Risma. Dia menilai dengan sisa waktu masa kampanye yang ada Risma akan kesulitan menandingi popularitas kokoh Khofifah.

Selain itu, dia berpandangan, keunggulan Khofifah atas Risma akan terus menguat hingga pelaksanaan pada Pilgub Jatim mendatang. Lantaran, menurut dia, Jatim bukanlah murni menjadi basis dari Partai Demokrasi Indonesia (PDIP) Perjuangan.

"Kalau bicara Risma, dia dalam waktu sempit dan relatif sedikit ya susah untuk menyodok elektabilitas agar bisa memiliki lompatan tinggi menyaingi Khofifah," kaga dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement