Senin 09 Sep 2024 15:22 WIB

Kunjungan Program Sekolah Penggerak di SMA Santo Petrus Ketapang Pakai Konsep STAR

Kegiatan dimulai dengan sesi penguatan materi literasi dan numerasi.

SMA Santo Petrus Ketapang menggelar Kunjungan Lapangan Program Sekolah Penggerak pada Jumat, 30 Agustus 2024.
Foto: Universitas BSI
SMA Santo Petrus Ketapang menggelar Kunjungan Lapangan Program Sekolah Penggerak pada Jumat, 30 Agustus 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- SMA Santo Petrus Ketapang menggelar Kunjungan Lapangan Program Sekolah Penggerak pada Jumat, 30 Agustus 2024. Kegiatan ini berlangsung dari pukul 08.00 hingga 15.00 dan diikuti oleh kepala sekolah serta guru dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari TK, SD, SMP, SMA, hingga SMK yang berada di bawah naungan Yayasan Pelayanan Kasih Fatima.

Dipandu oleh Yoki Firmansyah, Dosen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika), kegiatan dimulai dengan sesi penguatan materi literasi dan numerasi. Peserta diajak untuk memahami pentingnya kemampuan ini dalam kurikulum pembelajaran saat ini. Yoki menjelaskan berbagai metode inovatif yang dapat diterapkan untuk meningkatkan literasi dan numerasi siswa, seperti pendekatan interaktif dan penggunaan teknologi.

Baca Juga

“Kami ingin para pendidik tidak hanya memahami teori, tetapi juga dapat menerapkan strategi yang efektif dalam pembelajaran,” kata Yoki.

Setelah itu, diskusi beralih ke pembuatan praktik baik menggunakan konsep STAR (Situation, Task, Action, Result). Peserta diminta untuk mengamati contoh yang sudah ada lalu membuat kembali berdasarkan contoh tersebut praktik baik yang pernah di lakukan oleh masing masing dengan konsep STAR. Kegiatan ini menjadi semakin menarik ketika peserta diminta mempresentasikan praktik baik mereka di hadapan peserta lain. Para guru sangat antusias dan aktif bertanya, berbagi pengalaman, serta memberikan masukan kepada rekan-rekan mereka.

Kepala Sekolah SMA Santo Petrus Ketapang, Nerlia, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kehadiran fasilitator.

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini karena memberikan banyak wawasan baru yang praktis bagi para guru. Dengan adanya pelatihan seperti ini, kami yakin dapat meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran di sekolah kami,” ujar Nerlia.

SMA Santo Petrus Ketapang sendiri dikenal sebagai salah satu sekolah yang sukses menjalankan Program Sekolah Penggerak selama dua tahun terakhir. Sejak bergabung dalam program tersebut, sekolah ini telah menunjukkan berbagai kemajuan signifikan, mulai dari penerapan kurikulum yang lebih adaptif dan inovatif, hingga peningkatan kualitas pembelajaran yang melibatkan partisipasi aktif siswa. Melalui berbagai inisiatif seperti pembelajaran berbasis proyek, penguatan literasi digital, dan pengembangan kompetensi guru, SMA Santo Petrus berhasil meningkatkan nilai akademik siswa serta memperluas wawasan mereka di berbagai bidang.

Ketua Yayasan Pelayanan Kasih Fatima dan pengawas sekolah turut hadir dan berperan aktif dalam memberikan masukan ketika menyampaikan kata sambutannya. Mereka menegaskan komitmen yayasan dalam mendukung para pendidik untuk terus meningkatkan kompetensinya.

Pada akhir sesi, Yoki Firmansyah menutup kegiatan dengan mengajak semua peserta untuk terus berinovasi dalam pembelajaran.

“Semoga materi yang telah disampaikan hari ini bisa menjadi inspirasi untuk menciptakan praktik baik yang berkelanjutan di masing-masing sekolah,” harap Yoki.

Dengan berakhirnya kegiatan ini, diharapkan para pendidik dapat menerapkan berbagai strategi baru yang telah dipelajari, sehingga mampu memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan efektif bagi siswa, sebagaimana yang telah diterapkan di SMA Santo Petrus Ketapang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement