Senin 09 Sep 2024 14:47 WIB

Muncul Gerakan 'Anak Abah Tusuk Tiga Paslon', Suswono Janji akan Lanjutkan Program Anies

Suswono akui bahwa PKS tak bisa lagi tarik dukungan ke RK, ini adalah takdir Allah.

Rep: Bayu Adji P / Red: Teguh Firmansyah
Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil dan bakal calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Suswono saat menghadiri launching Jalak Nasional dan deklarasi kolaborasi komunitas relawan se Jakarta di Kawasan Ampera, Jakarta, Ahad (1/9/2024). Deklarasi ini merupakan bentuk dukungan segaligus upaya memenangkan  pasangan Ridwan Kamil dan Suswono dalam Pilgub DKI Jakarta mendatang.
Foto: Republika/Prayogi
Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil dan bakal calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Suswono saat menghadiri launching Jalak Nasional dan deklarasi kolaborasi komunitas relawan se Jakarta di Kawasan Ampera, Jakarta, Ahad (1/9/2024). Deklarasi ini merupakan bentuk dukungan segaligus upaya memenangkan pasangan Ridwan Kamil dan Suswono dalam Pilgub DKI Jakarta mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Belakangan muncul gerakan 'Anak Abah Tusuk Tiga Paslon' jelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta. Gerakan itu diduga diinisiasi oleh pendukung Anies Baswedan karena sosok tersebut tak bisa maju manjadi calon gubernur (cagub) DKI Jakarta.

Bakal pasangan calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta Suswono mengatakan, gerakan itu muncul lantaran belum terjalinnya komunikasi dengan pendukung Anies.

Baca Juga

Menurut dia, meski Anies tak maju di Pilgub DKI Jakarta, program-program mantan Gubernur DKI Jakarta itu tetap akan dilanjutkan, terutama oleh pasangan Ridwan Kamil-Suswono (Rido).

"Saya kira sih karena persoalan komunikasi saja yang belom terjalin. Karena bagaimana pun juga satu kontestasi ada aturan. Kalau ada aturan, pasti pada akhirnya mengikuti aturan," kata politisi PKS itu di Jakarta Barat, Senin (9/9/2024).

Ia kembali mengungkit sikap PKS yang telah mengusung Anies-Sohibul Iman untuk Pilgub DKI Jakarta. Ketika itu, ambang batas untuk mencalonkan pasangan adalah 20 persen kursi DPRD Provinsi DKI Jakarta atau 25 persen suara sah.

Namun, PKS yang hanya memiliki 18 kursi di DPRD Provinsi DKI Jakarta tak kunjung mendapatkan dukungan dari partai lain. Karena tak bisa mengusung sendiri, PKS akhirnya bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus untuk mengusung pasangan Rido.

Usai mendeklarasikan pasangan Rido, muncul Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 60/PUU-XXII/2024, yang mengubah ambang batas pencalonan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Namun, lantaran sudah deklarasi bersama, PKS memutuskan tak lagi mengubah calon yang diusung.  

"Itu karena kita sudah berkomitmen dan PKS tentu tidak bisa menarik diri lagi dong. Karena sudah menandatangani deklarasi pasangan Rido, ya RK-Suswono. Pada akhirnya itu yang ditakdirkan Allah untuk maju di pilgub ini," kata Suswono.

Menurut dia, sebagai seorang negarawan, Anies pasti paham dengan kondisi tersebut. Apalagi, PKS sejak lama telah identik dengan sosok Anies. 

"Semua itu takdir Allah. Karena belum ditakdirkan, paling tidak kebaikan-kebaikan Pak Anies di Jakarta kami akan teruskan ya. Bukan hanya Pak Anies, Pak Ahok juga, kami akan teruskan dan kami akan tingkatkan. Demikian Pak Jokowi, Pak Heru juga ya, termasuk juga program-program gubernur sebelumnya," kata dia.

Karena itu, Suswono mengatakan, pihaknya akan berkomunikasi dengan seluruh mantan Gubernur DKI Jakarta. Pihaknya juga akan menjadwalkan untuk bersilaturahmi kepada para mantan Gubernur DKI Jakarta. 

"Kemarin kan Pak RK sudah ke Pak Foke ya, Fauzi Bowo. Jadi nanti kami akan teruskan ke mantan-mantan gubernur, dan kita ingin masukan untuk kebaikan warga Jakarta. Karena yang akan merasakan manfaatnya ya Jakarta sendiri," kata dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement