REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Kelompok Hizbullah di Lebanon mengumumkan bahwa mereka berhasil menargetkan dan menyerang bangunan di Metula, Israel utara, serta barak militer Israel di Peternakan Shebaa. Serangan ini menandai masih aktifnya serangan yang dilancarkan Hizbullah ke Israel.
Hizbullah mengatakan mereka menyerang “bangunan yang digunakan oleh tentara musuh di pemukiman Metula dengan senjata yang tepat, dan menyerang mereka secara langsung”. Lembaga penyiaran publik Israel, Kan, melaporkan bahwa bangunan di Metula telah dirusak oleh tiga rudal antitank.
Hizbullah juga mengatakan serangannya menyerang Ruwaisat al-Qarn di Peternakan Shebaa. “Kami mengebom barak Zabadin dengan roket dan melakukan serangan langsung,” tambah Hizbullah dalam pernyataan terpisah. Peternakan Shebaa, wilayah yang diklaim oleh Lebanon, direbut oleh Israel selama Perang Enam Hari tahun 1967.
“Pejuang Perlawanan Islam, pada Kamis (5/9/2024), melancarkan serangan terkoordinasi dengan segerombolan drone penyerang dan roket Katyusha di barak Ramot Naftali, mengenai sasarannya dengan tepat,” bunyi pernyataan Hizbullah.
Mereka juga mengeklaim melancarkan serangan udara dengan segerombolan drone penyerang ke markas komando Batalyon Sahel di barak Beit Hillel, mengenai sasarannya dengan tepat.
“Pejuang Perlawanan Islam, pada Kamis melancarkan serangan udara dengan segerombolan drone penyerang ke markas Brigade Barat 300 yang baru didirikan di selatan barak Yaara. Serangan tersebut menargetkan lokasi di mana para perwira dan tentaranya ditempatkan, dan menyerang sasarannya dengan tepat.”
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh badan keamanan dalam negeri Israel, Shin Bet, 1.307 roket diluncurkan dari Lebanon pada bulan Agustus, dibandingkan dengan 1.091 pada bulan Juli, 855 pada bulan Juni, 1.000 pada bulan Mei, 744 pada bulan April, 746 pada bulan Maret, 534 pada bulan Februari, dan 334 pada bulan Januari.
Peningkatan bertahap namun signifikan dalam serangan Hizbullah di Lebanon selatan dan di front utara Israel menunjukkan bahwa kelompok Lebanon tidak berniat memperlambat operasinya sampai Israel mengakhiri perang dan genosida di Gaza.
Pada 25 Agustus, Hizbullah menembakkan 340 roket, rudal, dan drone ke arah Israel dalam satu operasi sebagai tahap pertama pembalasan atas pembunuhan komandan militer utama Hizbullah, Fouad Shukr, yang dibunuh oleh Israel pada tanggal 30 Juli.