REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Teknologi Informasi (TI) telah menjadi salah satu pilar utama dalam mendukung kemajuan di berbagai sektor, termasuk pendidikan. Di tengah percepatan transformasi digital yang semakin tak terelakkan, tentu saja muncul tantangan dan peluang dalam penerapannya.
Menurut Bambang Kelana Simpony, dosen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Tasikmalaya, mengatakan, penggunaan teknologi informasi dalam pendidikan tidak hanya mempercepat akses terhadap pengetahuan, tetapi juga menawarkan peluang besar untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan adaptif.
"Teknologi informasi memungkinkan kita untuk menciptakan model pembelajaran yang lebih fleksibel, di mana mahasiswa dapat belajar kapan saja dan di mana saja. Hal ini sangat relevan bagi Universitas BSI kampus Tasikmalaya yang terus mendorong inovasi dalam sistem pendidikan," jelasnya, dalam keterangan rilis, Jumat (6/9/2024).
Namun, di balik peluang tersebut, Bambang juga mengingatkan adanya tantangan signifikan yang harus dihadapi. Salah satu tantangan terbesarnya adalah kesenjangan digital, terutama di wilayah yang belum memiliki infrastruktur teknologi yang memadai.
“Di Tasikmalaya dan sekitarnya, kita masih melihat adanya hambatan akses internet. Ini bisa menghambat adopsi teknologi informasi dalam pendidikan, terutama bagi mahasiswa yang berada di daerah pedesaan,” tambahnya.
Ia juga menyoroti pentingnya kesiapan dosen dan tenaga pendidik dalam memanfaatkan teknologi informasi secara efektif. “Teknologi hanyalah alat, yang penting adalah bagaimana kita, para pendidik, dapat menggunakan alat tersebut untuk meningkatkan kualitas pengajaran. Di Universitas BSI kampus Tasikmalaya, kami secara aktif mengikuti pelatihan untuk memastikan bahwa kami tidak hanya paham teknologi, namun juga dapat mengintegrasikannya dengan baik dalam proses belajar-mengajar,” ungkapnya.
Universitas BSI kampus Tasikmalaya sendiri telah menjadi salah satu institusi pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi secara maksimal. Dengan dukungan infrastruktur IT yang mumpuni, kampus ini berkomitmen untuk terus memperluas akses pendidikan berkualitas bagi mahasiswa, bahkan di tengah tantangan di era digital.
“Kita berada di era di mana pembelajaran tidak lagi terbatas oleh ruang dan waktu. Tantangannya adalah bagaimana kita memanfaatkan peluang ini untuk menciptakan generasi yang siap menghadapi masa depan,” tutupnya.