REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menerima kunjungan kerja Menteri Luar Negeri Latvia, H.E. Baiba Braže pada Kamis (5/9/2024) di Jakarta. Kedua menteri membahas mendalam sejumlah isu penting yang berkelindan dengan kerja sama bilateral di bidang politik, ekonomi, dan budaya hingga pertukaran pandangan mengenai situasi regional dan global terkini.
“Latvia adalah salah satu mitra dagang kita yang paling besar di Kawasan Baltik”, kata Menlu Retno dalam keterangan yang diterima Republika, Kamis. Menlu Retno mencatat, perdagangan Indonesia-Latvia mencapai 83,4 juta dolar AS pada 2023. Angka ini meningkat 2,74 persen dari tahun sebelumnya.
“Meskipun secara geografis Indonesia dan Latvia terpisah oleh jarak, tapi kita memiliki nilai-nilai dan aspirasi yang sama untuk perdamaian dan stabilitas global, serta kemakmuran kedua bangsa kita,” ujarnya.
Menlu Retno menjabarkan, kedua menteri membahas kerja sama antar pemerintah, penguatan dan pelembagaan kerja sama antar government-to-government, termasuk antar parlemen kedua negara, hingga kerja sama ekonomi dan pendidikan.
“Untuk semakin meningkatkan perdagangan kedua negara, kedua Menlu sepakat mengenai pentingnya penyelesaian segera negosiasi Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement/IEU-CEPA),” tuturnya.
Menlu Retno juga menyambut baik pembaruan Momerandum of Understanding (MoU) antara KADIN dan Kamar Dagang Latvia, dan berharap interaksi bisnis dapat terus ditingkatkan, khususnya di bidang ekonomi hijau dan pariwisata yang berkelanjutan. Sementara itu, Retno melanjutkan, di bidang kerja sama pendidikan, budaya dan iptek, Indonesia berkeinginan menjajaki kerja sama.
“Kami berharap Latvia dapat mempermudah visa studi untuk mahasiswa/i yang akan menempuh pendidikan di Latvia. Indonesia dan Latvia juga terus memperkuat kerja sama di bidang pendidikan dan budaya tentunya, dan dengan potensi kolaborasi dalam riset bersama dan kerja sama antar universitas menjadi sorotan, termasuk kemudahan pengajuan aplikasi dan visa bagi mahasiswa Indonesia yang ingin belajar di Latvia,” jelas Retno.
Saat ini, kedua negara sedang menyelesaikan negosiasi MoU tentang Kerja Sama di Bidang Budaya, yang mencakup seni visual dan pertunjukan, museum, perpustakaan, serta warisan budaya berwujud dan tidak berwujud. Saat ini, Museum Riga Bourse Art di Latvia menampung 76 artefak budaya Indonesia, jumlah terbesar dari barang budaya Asia Tenggara yang dipamerkan di sana.
Selain isu bilateral, kedua Menlu juga bertukar pandangan tentang isu-isu global dan regional yang menjadi perhatian bersama. Kedua Menlu sepakat pentingnya penegakan hukum internasional secara konsisten dalam penanganan isu-isu global. Menlu RI menyampaikan apresiasi Indonesia atas dukungan penuh Latvia terhadap aplikasi Indonesia untuk bergabung di OECD. Tahun ini menandai peringatan 31 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Latvia. Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Latvia yang telah terjalin sejak tahun 1992.