Kamis 05 Sep 2024 07:11 WIB

Faisal Basri Wafat, Ini Kicauan Terakhir Sang Ekonom

Faisal berpulang pada sekira pukul 03.50 WIB di RS Mayapada, Kuningan.

Rep: Eva Rianti/Teguh/ Red: Teguh Firmansyah
Peneliti senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri.
Foto: Eva Rianti
Peneliti senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom senior Faisal Basri meninggal dunia pada Kamis (5/9/2024). Hal itu dikonfirmasi oleh Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad.

"Iya (benar kabar meninggalnya Faisal Basri)," kata Tauhid kepada Republika, Kamis (5/9/2024).

Baca Juga

Faisal berpulang pada sekira pukul 03.50 WIB di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan. Pria kelahiran Bandung, 6 November 1959 itu meninggal pada usia 64 tahun.

Rumah duka almarhum berlokasi di Kompleks Gudang Peluru Blok A 60, Jakarta Selatan. Almarhum akan diberangkatkan dari Masjid Az Zahra, Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan ba'da ashar. Informasi sementara, lokasi tempat pemakamannya adalah di TPU Menteng Pulo.

Turut berduka yang sedalam-dalamnya. Semoga almarhum ditempatkan di jannatul firdaus.

Faisal Basri dikenal sebagai sosok yang kritis terhadap pemerintah, khususnya terkait dengan kebijakan ekonomi. Ia juga aktif di dunia maya.

Dalam cicitannya terakhir, Faisal Basri berkicau soal tambang di Dairi pada 30 Agustus 2024 silam.

"Rakyat Dairi bertekad bulat melawan kehadiran tambang. #Dairi," ujar Faisal lewat kicauannya.

"Kini kedamaian rakyat Dairi terancam oleh tambang perusak lingkungan. #Dairi."

Pada kicauan sebelumnya, Faisal Basri juga sempat mengkritik soal utang. Ia menyebut utang Indonesia meningkat 3,3 kali lipat dari 2014. Peninggalan utang mewanti-wanti pemerintahan baru. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement