REPUBLIKA.CO.ID, SOLO–Pihak Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kota Solo menepis adanya dugaan pengancaman pembunuhan hingga pemukulan oleh Ketua DPC PDIP FX Hadi Rudyatmo seperti yang dilaporkan Wawanto kepada pihak kepolisian.
"Jadi memang ada perbedaan pendapat. Kemudian sempat terjadi tensi tinggi pada peserta rapat. Kalau suara tinggi, emosi memang ada. Tapi Kalau pengancaman, kemudian pemukulan itu tidak ada. Saya juga ikut menenangkan Pak Rudy saat itu, agar kondusif lagi," kata Wakil Bidang Hukum, Perundang-Undangan, dan Advokasi DPC PDIP Kota Solo Suharsono ketika dihubungi awak media, Selasa (3/9/2024).
Pihaknya juga mengaku ada di lokasi kejadian ketika peristiwa itu terjadi. Ia mengatakan pihak DPC akan mengumpulkan data terlebih dahulu untuk pembelaan nantinya.
"Sebenarnya saya juga ada disitu. Cuma kami tidak ingin menanggapi apa yang dilakukan rekan kami, Wawanto. Itu hak dia selaku warga negara untuk menempuh jalur hukum. Cuma semisal nanti, keterangan atau laporan yang dia berikan tidak benar, tentu ada konsekuensi hukum juga," katanya.
"Jadi kita kumpulkan data peristiwa sebenarnya seperti apa. Kalau nanti prosesnya berlanjut, tentu data ini menjadi bahan pembelaan kami," katanya menambahkan.
Suharsono juga mengatakan kalau perbedaan pendapat di dalam organisasi adalah hal yang wajar. "Bahkan saat pembagian nomor urut Caleg itu lebih ngeri lagi. Kemudian setelah itu, kondisinya adem kembali," katanya.
Pihaknya juga mengatakan FX Rudy sudah mengetahui terkait pelaporan tersebut. Namun, ia mengaku belum mendapatkan arahan pasca adanya pelaporan.
"Pak Rudy sudah sering ya seperti ini, dilaporkan karena masalah hukum. Orangnya santai. tenang, tidak ada pengerahan massa. Kita beberapa kali mendampingi, menang. Kalau nanti pak Rudy ada arahan lagi, nanti kita update. Apakah nanti mediasi atau seperti apa menungu petunjuk beliau. Ini kita masih klarifikasi dulu kepada yang datang, mungkin dua tiga hari ini," katanya.