Senin 02 Sep 2024 17:24 WIB

Jakarta Punya JakLingko dan Mikrotrans, Apa Bedanya?

JakLingko dan Mikrotrans terus berinovasi

Sejumlah penumpang antre saat akan menaiki JakLingko (ilustrasi).  JakLingko dan Mikrotrans terus berinovasi
Foto: ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Sejumlah penumpang antre saat akan menaiki JakLingko (ilustrasi). JakLingko dan Mikrotrans terus berinovasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Transjakarta akan terus meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai layanan transportasi publik di Jakarta. Belakangan, muncul kesalahpahaman di masyarakat mengenai perbedaan sistem transportasi terintegrasi JakLingko dan layanan Mikrotrans.

“Pada kesempatan ini, saya ingin meluruskan bahwa JakLingko merupakan sistem transportasi terintegrasi yang menjadi payung berbagai moda transportasi di Jakarta, termasuk Transjakarta, MRT, dan LRT. Sistem ini dirancang untuk mempermudah perpindahan antar moda dengan sistem pembayaran terintegrasi, yang tentunya memberikan kemudahan bagi mobilitas warga,” jelas Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan dan Humas Transjakarta, Tjahjadi, dalam keterangannya, Selasa  (2/9/2024).

Baca Juga

Sementara itu dijelaskan, Mikrotrans adalah salah satu moda dalam jaringan JakLingko yang beroperasi sebagai angkutan kota dengan menggunakan kendaraan kecil yang biasa disebut angkot.

"Mikrotrans berfungsi untuk melayani rute-rute pendek di area perumahan dan jalan sempit. Meskipun berada dalam sistem JakLingko, Mikrotrans memiliki peran spesifik sebagai angkot, yang berbeda dari moda transportasi lain seperti bus Transjakarta atau MRT," lanjutnya.

Menurut Tjahjadi, manfaat Mikrotrans telah dirasakan berbagai kalangan masyarakat. Misalnya, ibu-ibu rumah tangga dapat dengan mudah menggunakan Mikrotrans untuk beraktivitas sehari-hari keluar rumah tanpa harus menggunakan kendaraan pribadi. Anak-anak sekolah di area perumahan juga dapat dengan aman menggunakan Mikrotrans untuk perjalanan harian.

“Mikrotrans juga bermanfaat bagi para pekerja yang tinggal di perumahan yang jauh dari jalur utama bus Transjakarta, sehingga mereka dapat menjangkau halte Transjakarta atau stasiun MRT terdekat dengan mudah. Hal ini meningkatkan efisiensi waktu dan kenyamanan, terutama saat jam sibuk,” urainya.

Dengan berbagai inovasi dan penyesuaian layanan ini, diharapkan semakin banyak masyarakat beralih ke transportasi publik. Hal ini sejalan dengan upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mengurangi kemacetan dan mempromosikan penggunaan transportasi yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement