Rabu 28 Aug 2024 15:41 WIB

Kebijakan Menko Airlangga Hartarto Terkait KEK Diapresiasi

Provinsi Kepri menjadi pintu masuk bagi investasi di Indonesia.

Rep: Erik PP/Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada upacara penandatanganan perjanjian PSN di Kota Batam, Provinsi Kepri, Senin (26/8/2024).
Foto: Antara/Amandine Nadja
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada upacara penandatanganan perjanjian PSN di Kota Batam, Provinsi Kepri, Senin (26/8/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam mengembangkan sejumlah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di berbagai daerah mendapat apresiasi. Salah satunya adalah wilayah Kepulauan Riau (Kepri) sebagai provinsi yang memiliki KEK terbanyak di Indonesia.

Direktur Eksekutif CSIS Yose Rizal Damuri menilai, kebijakan Menko Airlangga dengan menjadikan wilayah Kepri sebagai gerbang investasi dan motor pertumbuhan ekonomi Indonesia termasuk berhasil dan tepat. Hal itu terlihat dari performa ekonomi Kepri yang tumbuh sebesar 4,9 persen pada kuartal II 2024.

"KEK yang telah beroperasi di wilayah Kepri telah menyumbang pendapatan daerah yang signifikan sebagai sumber ekonomi baru baik di tingkat daerah dan juga nasional," kata Yose Rizal kepad wartawan di Jakarta, Rabu (28/8/2-024).

Menurut Yose, Kepri secara geografis juga sangat mendukung untuk dijadikan gerbang investasi. Apalagi didukung dengan berbagai privilege yang diberikan dari pemerintah pusat.

"Ada beberapa kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas yang kini dikenal sebagai free trade zone, serta sejumlah kawasan ekonomi khusus yang menjadi pilar utama percepatan pembangunan. Dengan berbagai fasilitas ini tentunya bisa menarik investor yang masuk ke kawasan KEK," ujar Yose.

Dia pun berharap pemerintah daerah harus tindak lanjut dan terus memberikan layanan terbaik untuk para investor yang ingin menanamkan investasinya di KEK. "Tidak hanya pada infrastruktur saja, tapi bisa bisa juga energi yang menjadi salah satu poin penting dalam KEK. Kalau energinya susah bagaimana investor mau bangun pabrik, instal mesin dan sebagainya," ucap Yose.

Sebelumnya, Menko Airlangga menyatakan, Kepri menjadi pintu masuk bagi investasi di Indonesia. Apalagi, inflasi di Kepri tercatat sebesar 2,13 persen pada Juli 2024.

Airlangga sempat meresmikan Kawasan Industri Wiraraja yang menjadi rumah bagi delapan perusahaan yang bergerak di sektor energi terbarukan di Kepri. Di antaranya, manufaktur modul surya, baterai sodium-ion, hingga semikonduktor.

"Kepri memiliki jumlah KEK terbanyak di Indonesia, menjadikannya pintu utama bagi investasi di tanah air. Dengan 31 kawasan industri yang tersebar di seluruh Batam, kami berharap sektor industri di Batam dapat terus berkembang pesat," ujar Airlangga di Kota Batam, Senin (25/8/2023).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement