Senin 19 Aug 2024 11:17 WIB

Riwayat Bahlil: 'Orang Kampung' yang Jadi Menteri ESDM

Bahlil yang merupakan aktivis HMI kini jadi menteri.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI Bahlil Lahadalia.
Foto:

Strategi ini memastikan bahwa investasi yang masuk tidak hanya sekadar angka, tetapi juga berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Meski banyak yang mengira Kementerian Investasi/BKPM hanya fokus pada proyek-proyek besar, Bahlil menunjukkan bahwa perhatian terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga sangat tinggi.

Selama periode Januari hingga Juni 2024, total investasi di sektor UMKM mencapai Rp127 triliun. Sektor ini juga menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, dengan 4.696.618 orang mendapatkan pekerjaan dari berbagai proyek yang dijalankan.

UMKM memainkan peran yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia, menyumbang sekitar 60 persen dari GDP dan mencakup 99 persen dari seluruh unit usaha di negara ini. Oleh karena itu, Bahlil menekankan pentingnya kolaborasi antara investor besar dan UMKM.

Kebijakan ini tidak hanya bertujuan untuk mengembangkan UMKM, tetapi juga untuk memastikan bahwa investasi yang masuk dapat memberikan manfaat yang luas bagi seluruh lapisan masyarakat.

Untuk mendukung kolaborasi ini, Kementerian Investasi/BKPM telah menetapkan peraturan yang mengharuskan setiap investor yang masuk untuk bekerja sama dengan pengusaha daerah atau UMKM.

Kebijakan ini diharapkan dapat memperkuat sektor UMKM, yang seringkali menjadi tulang punggung ekonomi di berbagai daerah di Indonesia.

Bahlil melihat bahwa pengembangan UMKM bukan hanya soal angka atau statistik, tetapi juga soal menciptakan ekosistem bisnis yang inklusif dan berkelanjutan.

Dengan kolaborasi yang lebih erat antara investor besar dan UMKM, ia berharap bahwa sektor ini dapat terus tumbuh dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian nasional.

Keberhasilan Bahlil dalam memimpin Kementerian Investasi/BKPM juga diukur dari kemampuannya dalam mendorong investasi yang berdampak luas. Tidak hanya fokus pada proyek-proyek besar, tetapi juga memastikan bahwa investasi tersebut berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang merata di seluruh wilayah Indonesia.

Dengan capaian-capaian ini, Bahlil telah menempatkan Kementerian Investasi/BKPM di jalur yang tepat untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Menjadi Menteri ESDM

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dalam acara pelantikan menteri dan kepala badan di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/8).

Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretariat Negara Nanik Purwanti menyebut pelantikan Bahlil sebagai Menteri ESDM berdasarkan Keputusan Presiden Nomor Nomor 92P Tahun 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024.

"Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada UUD 1945. Serta akan menjalankan segara peraturan perundangan-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab," kata Bahlil saat pembacaan sumpah yang dipimpin oleh Presiden Jokowi.

Bahlil memiliki latar belakang sebagai kader Partai Golkar dan pengusaha asal Papua yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sejak 2019.

Kursi Menteri Investasi/Kepala BKPM kini diduduki oleh Rosan Roeslani yang juga dilantik oleh Presiden Jokowi pada hari ini.

Bahlil Lahadalia diharapkan membawa kinerja gemilangnya saat di Kementerian Investasi/BKPM, untuk mendorong kemajuan di Kementerian ESDM.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement