Ahad 18 Aug 2024 09:31 WIB

Hamas tak Melihat Ada Kemajuan dari Pembahasan Sandera dengan Israel

Pembicaraan tentang gencatan senjata di Jalur Gaza diadakan di Doha.

Warga Palestina berduka atas kematian kerabatnya dalam pemboman Israel di Jalur Gaza, di rumah sakit Rafah, Gaza, Selasa, 12 Desember 2023.
Foto: AP Photo/Fatima Shbair
Warga Palestina berduka atas kematian kerabatnya dalam pemboman Israel di Jalur Gaza, di rumah sakit Rafah, Gaza, Selasa, 12 Desember 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Juru bicara gerakan Palestina Hamas di Lebanon, Ahmad Abdul Hadi, mengatakan pada Ahad bahwa tahap pertama pembicaraan terkait sandera tidak menunjukkan kemajuan.  Pembicaraan tentang gencatan senjata di Jalur Gaza diadakan di Doha dengan keterlibatan Qatar, Mesir, Amerika Serikat, dan Israel pada Kamis dan Jumat.

Pihak pimpinan Hamas menolak untuk berpartisipasi dalam pembicaraan tersebut karena kurangnya kejelasan mengenai syarat-syarat gencatan senjata. Portal berita Axios melaporkan pada Sabtu, mengutip pejabat yang akrab dengan masalah ini, bahwa Presiden AS Joe Biden berupaya menyelesaikan kesepakatan gencatan senjata Gaza dan pembebasan sandera pada akhir pekan depan.

Baca Juga

Biden juga berupaya mencegah Iran dan gerakan Hizbullah Lebanon melancarkan serangan terhadap Israel, sebuah tindakan yang dapat menghambat upaya diplomatik.

"Pemerintahan Biden mencoba menunjukkan bahwa situasinya positif. Tetapi putaran pertama menunjukkan tidak ada perbaikan," kata Abdul Hadi dalam wawancara dengan Sky News.

Menurut Abdul Hadi, pernyataan Biden yang optimis tentang prospek kesepakatan perdamaian hanya untuk membuat semuanya terdengar positif di media.  Hal itu untuk menjaga Poros Perlawanan tetap tenang serta mencegah respons pembunuhan dan tidak tergelincir ke dalam perang regional.

Juru bicara gerakan tersebut menambahkan bahwa para mediator melaporkan bahwa isu-isu kontroversial dalam pembicaraan belum terselesaikan. Sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengajukan lebih banyak syarat dan memperumit situasi.

Pernyataan bersama oleh Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir yang diterbitkan oleh kantor Presiden Mesir Abdel Fattah Sisi, menyatakan bahwa para mediator telah mengajukan proposal gencatan senjata kepada Israel dan Hamas yang mengurangi perbedaan antara kedua pihak.

Pembicaraan yang berlangsung di ibu kota Qatar, Doha, pada Kamis dan Jumat berlangsung serius dan konstruktif serta dalam suasana yang positif, demikian menurut pernyataan tersebut. Pejabat tinggi Pemerintah dari Mesir, Amerika Serikat, dan Qatar akan bertemu di Kairo sebelum akhir pekan depan dengan harapan mencapai kesepakatan sesuai dengan syarat yang diajukan pada Jumat. Sumber : 

sumber : Sputnik/Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement