Jumat 16 Aug 2024 10:42 WIB

Kisah di Balik Penciptaan Lagu 'Indonesia Raya'

WR Soepratman adalah sosok yang menggubah lagu kebangsaan, 'Indonesia Raya.'

Pengunjung mengamati koleksi yang dipajang di Museum WR Soepratman di Surabaya, Jawa Timur.
Foto:

Master rekaman dibuat dari lilin yang dibekukan dalam suhu rendah. Yo Kim Tjan memasarkan lagu tersebut dengan harga dua picis (20 sen). Karena beberapa kali dinyanyikan di depan umum, Soepratman diinterogasi PID (intel Belanda).

Dia ditanya mengapa memakai kata "merdeka-merdeka". Ia menjawab, kata-kata itu hasil ubahan orang lain, sebab lirik naskah aslinya "mulia-mulia."

Protes atas pelarangan lagu itu berdatangan dari berbagai pihak. Volkraad turun tangan. Akhirnya, kata "merdeka-merdeka" boleh dinyanyikan di ruang tertutup. Setelah menderita kekalahan di mana-mana, Jepang membentuk Panitia Lagu Kebangsaan pada 1944.

Panitia yang diketuai Ir Sukarno melakukan beberapa perubahan atas naskah asli Soepratman. Perubahan cukup besar terjadi pada refrain lagu 1928. Kata-kata "Indones, Indones, moelia, moelia, tanahkoe, neg'riku yang koecinta. Indones, Indones, moelia, moelia, hidoeplah Indonesia Raja", diubah menjadi "Indonesia Raya. Merdeka, merdeka. Tanahku, negeriku yang kucinta. Indonesia Raya. Merdeka, merdeka. Hiduplah Indonesia Raya".

Sampai Jepang angkat kaki dari Indonesia, format lagu Indonesia Raya belum seragam. Pada 26 Juni 1958 keluarlah Peraturan Pemerintah tentang lagu Indonesia Raya yang di dalamnya termuat tata tertib penggunaan, nada, irama, kata, dan gubahan lagu.

Yang pasti, lagu Indonesia Raya yang asli berdurasi tiga menit 49 detik merupakan lagu kebangsaan terpanjang di dunia. Bila pada tiap tanggal 17 Agustus kita memperingati HUT Kemerdekaan RI, berarti sekaligus merupakan hari wafat WR Soepratman. Karena, ia wafat pada 17 Agustus 1939, di Surabaya.

 

Tulisan ini disadur dari Harian Republika edisi 12 Agustus 2007. Alwi Shahab adalah wartawan Republika lintas zaman yang wafat pada 2020.

sumber : Nostalgia Abah Alwi
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement