Selasa 13 Aug 2024 20:45 WIB

Terungkap, Israel Sengaja Serang Pas Shalat Subuh Agar Banyak Korban

Kebohongan Israel soal syuhada Masjid Al-Tabi'in terungkap.

Warga Palestina berduka atas kematian kerabatnya dalam pemboman Israel di Masjid Al-Tabiin, di sebuah rumah sakit di Deir al-Balah, Sabtu, 10 Agustus 2024.
Foto:

Militer Israel dengan cepat mengambil tanggung jawab atas serangan tersebut, dan mengklaim dalam sebuah pernyataan bahwa serangan tersebut menargetkan “pusat komando dan kendali” yang “berfungsi sebagai tempat persembunyian para teroris dan komandan Hamas.” Pernyataan itu tidak memberikan bukti apa pun untuk mendukung klaim tersebut.

Mereka mengklaim bahwa ruang shalat tersebut berisi fasilitas militer dan 31 dari mereka yang terbunuh adalah “teroris” yang tergabung dalam Hamas dan Jihad Islam dan beroperasi dari sekolah. Pernyataan itu berisi nama dan gambar 31 warga Palestina.

Namun, penyelidikan awal yang dilakukan oleh Euro-Med Human Rights Monitor tidak menemukan bukti atau indikasi adanya operasi militer atau kombatan di Sekolah Tabi'in dan daftar nama tersebut memuat beberapa ketidakakuratan. Setidaknya tiga orang syahid dalam serangan di awal perang.

Daftar Israel juga mencakup nama tiga orang lanjut usia yang tidak memiliki hubungan militer, termasuk seorang kepala sekolah, wakil walikota Beit Hanoun dan seorang profesor universitas, serta beberapa penentang Hamas.

Daftar tersebut juga mencantumkan nama seorang anak di bawah 12 tahun, yang menurut catatan sipil, tinggal di Jenin di Tepi Barat. Di antara nama-nama dalam daftar tersebut adalah Naim Al-Jaabari, yang diklaim oleh tentara Israel sebagai sasaran dan dibunuh dalam pembantaian di sekolah tersebut. Namun Naim ternyata masih hidup.

photo
Daftar nama yang diterbitkan militer Israel yang berisi nama dan gambar 19 warga Palestina yang diduga menjadi sasaran Sekolah Tabiin. - (Dok IDF)

Selain itu, ada orang lain, Burham Al-Jaabari, yang sebelumnya ditahan oleh pasukan Israel dan dibebaskan tanpa tuduhan apa pun yang diajukan terhadapnya. Burham adalah seorang fotografer muda biasa yang ditangkap selama pengepungan Rumah Sakit Al-Shifa empat bulan lalu dan kemudian dibebaskan, dan tentara menyebutnya sebagai “seorang teladan Palestina yang tidak mencari masalah.”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement