Selasa 13 Aug 2024 12:46 WIB

Pesan Dewan Syuro PKB se-Jabar: Jaga Soliditas Partai di Semua Tingkatan

Soliditas internal terbukti menjadi salah satu kunci kesuksesan PKB di Pemilu 2024.

Ketua Dewan Syuro DPW PKB Jabar KH Acep Adang Ruhiyat (kedua dari kanan) bersama jajaran pengurus dan kader PKB se-Jawa Barat.
Foto: Dok PKB
Ketua Dewan Syuro DPW PKB Jabar KH Acep Adang Ruhiyat (kedua dari kanan) bersama jajaran pengurus dan kader PKB se-Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Forum Dewan Syuro PKB Jawa Barat (Jabar) bertekad mempertahankan soliditas internal partai dalam menghadapi tantangan dan dinamika politik lima tahun ke depan. Soliditas internal partai ini terbukti menjadi salah satu kunci kesuksesan PKB dalam Pemilu Serentak 2024.

“Kami menilai kekompakan dan kesolidan pengurus PKB di semua tingkatan menjadi kunci sukses dalam kenaikan suara maupun kursi PKB dalam Pemilu 2024. Kami merasa bahwa soliditas ini harus dijaga salah salah satunya dengan mempertahankan manajemen kepartaian yang telah dipraktikkan dalam lima tahun terakhir ini,” ujar Ketua Dewan Syuro DPW PKB Jawa Barat KH Acep Adang Ruhiyat, saat menyampaikan hasil silaturahim dan Konsolidasi Dewan Syuro PKB se-Jabar, Selasa (13/8/2024).

Baca Juga

Jajaran Dewan Syuro PKB se-Jawa Barat mengadakan silaturahim dan konsolidasi di Ponpes VIP Bina Insan Mulia Cirebon, Sabtu (10/8/2024). Dalam forum tersebut disepakati langkah menjaga soliditas internal PKB dalam mempertahankan capaian prestasi selama lima tahun terakhir dan menghadapi dinamika politik terbaru.

Kiai Acep mengatakan, PKB dalam lima tahun terakhir menunjukkan tren peningkatan kinerja. Hal itu ditunjukkan dari pencapaian peningkatan suara dan kursi hasil Pemilu 2024 serta kontribusi positif kader PKB dalam penyelenggaraan negara baik melalui jalur legislatif maupun eksekutif.

“Kita sendiri bisa melihat peningkatan suara dan kursi yang cukup signifikan dalam Pemilu 2024 di mana PKB mampu meraih lebih dari 16 juta suara serta meningkatkan kursi di DPR RI hingga 10 kursi. Peningkatan ini juga terjadi di kursi DPRD provinsi maupun DPRD kabupaten/kota se-Indonesia,” katanya.

Dari sisi penyelenggaraan negara, lanjut Kiai Acep, kader-kader PKB mampu menunjukkan kontribusi positif baik dari jalur legislatif maupun eksekutif. Di jalur legislatif PKB mampu mengawal lahirnya Dana Abadi Pesantren serta mendorong terwujudnya peningkatan manajemen layanan pendidikan.

“Sedangkan di jalur eksekutif baik menteri maupun kepala daerah dari PKB mampu memberikan kontribusi bagi akselarasi pembangunan desa serta upaya meningkatkan layanan dasar di wilayah masing-masing,” katanya.

Adik Rais Aam PBNU KH Ilyas Ruhiyat ini menegaskan, capaian prestasi kader-kader PKB tersebut tidak akan terwujud jika tidak didukung dengan soliditas dan stabilitas pengelolaan partai. Menurutnya, dalam lima tahun terakhir Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar mampu menghadirkan manajemen partai yang solid sehingga kader PKB bisa fokus pada tugasnya masing-masing.

“Selain itu Gus Muhaimin mampu menciptakan ruang demokratis sehingga pengurus dan kader bisa meningkatkan kapasitas dan kreatifitas masing-masing. Situasi ini harus dipertahankan selama lima tahun ke depan,” katanya.

Kiai Acep menilai, tantangan Indonesia lima tahun ke depan akan semakin berat terutama dalam bidang ekonomi. Menurutnya, kondisi ini menjadi beban tersendiri bagi nahdliyin yang menjadi konstituen terbesar PKB.

“Soliditas PKB akan menjadi kunci penting dalam mengawal kepentingan nahdliyin untuk bisa survive menghadapai berbagai tantangan terutama di bidang ekonomi. Maka jika ada berbagai upaya untuk memecah belah PKB dampaknya sangat besar karena kita akan kembali lagi pada titik nol dan yang menjadi korban terbesar adalah para nahdliyin,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement