Ahad 11 Aug 2024 04:00 WIB

Terungkap, Seratus Lebih Tentara IDF Ditembak Teman Sendiri

IDF menutup-nutupi jumlah pasukan terkena gangguan jiwa dalam agresi ke Gaza.

Seorang tentara Israel keliru mengira dia mendengar sirene serangan udara dan melompat ke tanah untuk berlindung di Kibbutz Beeri, Israel, Rabu, 11 Oktober 2023.
Foto:

Sebelumnya, rudal dari sistem pertahanan udara Israel Iron Dome gagal mencegat serangan drone dari Lebanon yang diluncurkan kelompok Hizbullah, Selasa lalu. Salah satu rudal itu jatuh di wilayah sendiri dan menewaskan satu warga Israel.

Pada Selasa tersebut, setidaknya dua kendaraan udara tak berawak enembus wilayah Israel, menyusul serangkaian peringatan yang dipicu di komunitas di Galilea Barat, termasuk Nahariya dan Acre. Salah satu kendaraan udara tak berawak dicegat, dan yang lainnya meledak di persimpangan dekat kota Mazra’a.

IDF mengumumkan pada Rabu bahwa “penyelidikan awal menunjukkan bahwa sebuah pencegat meleset dari sasaran dan jatuh ke tanah, melukai beberapa warga sipil. Insiden tersebut sedang ditinjau.”

Korban luka dievakuasi ke Galilee Medical Center di Nahariya dengan luka pecahan peluru, serta mereka yang menderita kecemasan dan cedera kepala. Hizbullah mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, dan mengatakan pihaknya telah meluncurkan "sekawanan drone" sebagai tanggapan atas serangan Israel di kota Mayfadoun di Lebanon selatan dekat Nabatieh, sekitar 30 kilometer utara perbatasan Lebanon dengan Israel, yang dilaporkan menewaskan setidaknya lima orang.

Media Israel, Ynet Sabtu ini melansir, seorang korban luka akibat rudal yang meleset itu meninggal kemarin. Mikhail Samara (27), dari Kafr Yasif, yang terluka parah pada hari Selasa akibat roket pencegat di Rute 4 dekat Nahariya, meninggal karena luka-lukanya di rumah sakit Nahariya pada Jumat. Dalam serangan drone Hizbullah yang sama, 14 orang terluka, sebagian besar telah keluar dari rumah sakit.

Insiden tersebut menunjukkan rentannya pertahanan udara Israel yang digadang-gadang sebagai yang paling canggih di dunia. Terlebih dalam menghadapi ancaman pembalasan dari Iran atas pembunuhan kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran beberapa waktu lalu. Iran diketahui memiliki salah satu program pengembangan misil terbaik di Timur Tengah dan memiliki simpanan amunisi yang jauh lebih banyak dari Hizbullah di Lebanon.

photo
Polisi Israel bekerja di lokasi serangan drone di Nahariya, Israel, Selasa, 6 Agustus 2024. - (AP Photo/Ohad Zwigenberg)

Hizbullah dalam serangan-serangan untuk menekan dihentikannya agresi ke Gaza mengeklaim hanya menyasar target militer. Kendati demikian, terbukti bahwa sistem Iron Dome tak selalu efektif dan justru membahayakan warga sipil Israel sendiri.

Dengan latar ancaman itu, penduduk Mazra’a mengkritik keras kurangnya tempat berlindung untuk melindungi diri dari rudal dan drone yang diluncurkan dari Lebanon selatan. “Penduduk desa hidup dalam bahaya besar, sementara Nahariya, yang berjarak satu menit jauhnya, memiliki tempat berlindung yang cukup untuk seluruh warga,” kata mereka dilansir Ynet.

“Desa ini mempunyai tempat berlindung di sekolah dan satu lagi di pusat komunitas, tapi ini hanya cukup untuk sejumlah kecil orang,” kata Mohammad Awad, seorang warga Mazra’a. “Kami menghadapi bahaya yang mengancam hidup kami dan kami tidak memiliki tempat aman untuk melindungi kami dari serangan rudal. Saat ini ledakan sangat dekat dengan kami, jika itu terjadi di lingkungan perumahan kami akan melihat korban, luka-luka dan kerusakan yang sangat signifikan. kerusakan."

Operasi lanjutan pejuang Palestina... baca halaman selanjutnya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement