REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Pemboman di masjid di kompleks madrasah Al-Tabi’in yang menewaskan 100 jamaah shalat subuh adalah yang terkini dari rangkaian kejahatan yang dilakukan tentara Israel di masjid. Sebelumnya, sudah marak laporan soal pelecehan tentara penjajah terhadap rumah ibadah umat Islam tersebut.
Pada Juni 2024, tentara pasukan penjajahan Israel (IDF) terekam melakukan pelecehan terhadap masjid di Jalur Gaza. Sebuah foto dan video yang dibagikan di media sosial menunjukkan tentara Israel melanggar kesucian masjid di Gaza, sehingga memicu kecaman.
Seorang tentara Israel bernama Yael Sendler, dilaporkan warga negara Amerika, memposting foto di Instagram-nya sebelum menghapusnya. Foto itu menunjukkan coretan-coretan di dinding dalam sebuah masjid di Rafah, dengan kalimat-kalimat yang menghina Islam dan Nabi Muhammad.
Bakar Alquran
Pada Maret 2024, beredar video yang menunjukkan seorang tentara Israel merobek-robek Alquran di sebuah masjid yang hancur di Gaza. Video itu, yang direkam dan diunggah secara daring oleh pasukan penjajah Israel, menunjukkan seorang tentara merobek-robek Al-Quran, kitab suci Islam, dan melemparkannya ke lantai masjid yang hancur.
Video lainnya menunjukkan sekelompok tentara penjajah mengubah sebuah masjid di perbatasan Rafah menjadi tempat masak dan makan. Sementara sejumlah pasukan Israel berpose di salah satu masjid yang mereka bakar, dua hari lalu.
Times of Israel melansir pada Akhir Mei 2024 lalu, IDF mengumumkan polisi militer sedang menyelidiki insiden di mana tentara IDF memfilmkan diri mereka sendiri membakar buku, termasuk Alquran. Rekaman pembakaran buku diambil oleh tentara, diunggah ke media sosial, dan kemudian disebarkan kembali ke akun-akun warga Palestina. Salah satu video, yang dilaporkan diambil di kawasan Rafah, memperlihatkan seorang tentara memegang Alquran sebelum melemparkannya ke dalam api.
- Burning Quran books: pic.twitter.com/OHD1g54cZE
— Younis Tirawi | يونس (ytirawi) June 12, 2024
Lakukan ritual Yahudi
Pada Desember tahun lalu, bahkan sekutu Israel, Amerika Serikat, mengatakan pihaknya prihatin dengan rekaman media sosial yang “tidak pantas” yang menunjukkan tentara Israel melakukan ritual Yahudi di dalam sebuah masjid di kota Jenin, Tepi Barat. Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir membagikan video tentara yang melakukan ritual Yahudi di dalam sebuah masjid di Jenin. Video tersebut menunjukkan seorang tentara Israel membacakan doa Shema Yisrael melalui pengeras suara masjid. Tentara lain terdengar mengatakan tentara berada di dalam masjid di Jenin.
Hal ini terulang pada Februari,saat sebuah video yang diunggah ke media sosial menunjukkan seorang komandan IDF di Jalur Gaza mengucapkan doa Shema umat Yahudi sebelum meledakkan sebuah masjid.
Lemparkan granat
Pada November, IDF mengatakan bahwa mereka telah menskors seorang tentara yang terekam melemparkan granat kejut ke sebuah masjid di desa Budrus, Palestina, dekat Ramallah. Hal itu ia lakukan saat seorang muazzin di dalamnya mulai mengumandangkan azan subuh. Harian Haaretz mengatakan insiden tersebut adalah contoh terbaru dari tentara yang merekam diri mereka sendiri mempermalukan warga Palestina dan mengunggah klip tersebut ke media sosial – sebuah tren yang semakin meningkat sejak serangan Israel ke Jalur Gaza.
An Israeli soldier is seen recording another soldier while throwing a stun grenade into the Budrus Mosque in the West Bank village of Budrus during the call to prayer. An explosion is heard in the background as the soldier retreats from the entrance of the mosque pic.twitter.com/6IV0moTnsr
— Middle East Eye (MiddleEastEye) November 17, 2023
Penghancuran masjid
Hingga awal tahun ini, hampir 400 masjid telah dihancurkan seluruhnya atau sebagian oleh militer Israel di Jalur Gaza, kata departemen hubungan media di wilayah tersebut. "Militer Israel menghancurkan secara total 140 masjid dan sebagian dari 240 lainnya. Militer Israel juga merusak tiga gereja Kristen." Badan tersebut menambahkan bahwa beberapa bangunan berusia lebih dari seribu tahun. Masjid dan gereja di daerah kantong tersebut berulang kali mengalami serangan rudal dan pemboman, dengan beberapa amunisi berbobot lebih dari 4,4 ton.
Sementara pada Desember 2023, pesawat tempur Israel menghancurkan masjid tertua dan terbesar di Kota Gaza, kata sumber keamanan Palestina. “Masjid Agung Al-Omari, masjid terbesar dan di Jalur Gaza, hancur parah akibat serangan Israel,” kata sumber tersebut kepada Xinhua.Masjid Omari didirikan lebih dari 1.400 tahun yang lalu dengan luas sekitar 4.100 meter persegi. Menaranya hancur akibat serangan artileri Israel tiga minggu lalu.
חיילים משמידים מסגד בעזה בקריאת שמע ישראל pic.twitter.com/9AMTYxvG9j
— דביר עמר (dviramar2) February 5, 2024
Membantai jamaah shalat
Sebelum serangan terkini di Masjid Al-Tabi’in, pasukan penjajahan Israel melakukan kejahatan dengan menyasar puluhan jamaah shalat dzuhur di sebuah mushalla di Jalur Gaza. Belasan syahid dan puluhan lainnya terluka dalam serangan pada Sabtu siang tersebut.
Kantor berita WAFA melansir, pada tengah hari pesawat-pesawat tempur penjajah menargetkan mushalla di dekat Masjid Putih di kamp pengungsi al-Shati di sebelah barat Kota Gaza. Serangan itu mengakibatkan terbunuhnya sedikitnya 17 warga sipil dan melukai banyak orang lainnya, termasuk anak-anak dan wanita.
Serangan Israel tersebut menyasar orang-orang yang sedang berkumpul untuk shalat dzuhur di mushalla tersebut. Rekaman video kamp pengungsi Shati setelah serangan Israel menunjukkan jenazah di dalam gedung dan bekas darah.