Sabtu 10 Aug 2024 17:40 WIB

11 Kondisi Sebenarnya Perekonomian Israel Akibat Perangi Gaza yang Ditutup-tutupi

Serangan 7 Oktober 2023 sangat berdampak negatif terhadap Israel

Warga Israel di Bandara Ben Gurion dekat Tel Aviv, Israel, Ahad, 28 November 2021. Seperempat Yahudi Israel dilaporkan siap melakukan eksodus.
Foto:

Ketiga, runtuhnya perusahaan dan proyek

Bisnis Israel telah terpukul keras oleh perang, menurut penelitian tersebut, dengan banyak perusahaan yang tutup dan perdagangan serta investasi yang melambat tajam.

Data semi-resmi menunjukkan bahwa 726 ribu perusahaan Israel telah tutup sejak dimulainya perang, dan jumlahnya diperkirakan akan meningkat menjadi 800 ribu pada akhir tahun ini.

Angka ini setara dengan sekitar 10 persen dari total jumlah perusahaan yang terdaftar di Israel, dan banyak perusahaan internasional seperti Nestle dan Zara telah menarik diri sebagian atau seluruhnya dari pasar Israel, yang pada gilirannya mempengaruhi perdagangan internal dan eksternal.

Investasi asing langsung turun sebesar 40 persen, dari 25  miliar dolar AS pada  2023 menjadi 15 miliar dolar AS pada paruh pertama  2024, yang mencerminkan menurunnya kepercayaan investor asing terhadap pasar Israel.

Volume ekspor turun 15 persen pada kuartal pertama 2024 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yang berdampak negatif pada pendapatan.

Baca juga: Coba Cari Kesalahan Alquran, Mualaf Lamaan Ball: Tuhan Jika Engkau Ada, Bimbinglah Aku

Keempat, kondisi kehidupan yang memburuk

Studi tersebut menyatakan bahwa kondisi kehidupan warga Israel sangat terpengaruh, karena tingkat pengangguran dan kemiskinan meningkat, belanja konsumen menurun 0,7 persen, dan indeks harga konsumen meningkat 12 persen, dan hal ini menyebabkan memburuknya situasi ekonomi keluarga Israel.

Laporan LATIT menyatakan bahwa 85,1 persen rumah tangga Israel menderita kekurangan energi, sementara 81,8 persen menderita akumulasi utang. Tingkat kemiskinan di Israel mencapai 22,7 persen pada tahun 2023, meningkat menjadi 25,3 persen pada pertengahan tahun 2024.

Angka-angka ini menunjukkan bahwa lebih dari seperempat populasi hidup di bawah garis kemiskinan, yang meningkatkan beban layanan sosial dan dukungan pemerintah, dan tingkat kejahatan telah meningkat sebesar 7 persen sebagai akibat dari meningkatnya tekanan ekonomi.

Kelima...

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement