Sabtu 10 Aug 2024 06:20 WIB

Respons Anies Melihat Langkah PKB dan PKS yang Mulai Menjauh

Sinergi Gerindra dan PKB akan dimulai dari momen politik terdekat.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Satria K Yudha
Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan memberikan sambutan saat menghadiri acara tasyakuran Harlah ke-26 PKB di Jakarta, Ahad (21/7/2024).
Foto:

Seperti diketahui, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga telah memberi isyarat batal mengusung Anies di Pilgub DKI Jakarta. Meski sudah sempat deklarasi untuk mengusung Anies-Sohibul Iman, PKS tak kunjung dapat dukungan dari partai lain. Alhasil, PKS mulai menunjukkan kecenderungan merapat ke KIM.

Namun, Anies menolak buru-buru percaya kecenderungan itu dan menganggap PKS masih berada di pihaknya. Pasalnya, belum ada sikap resmi dari PKS untuk menarik dukungan darinya.

"Alhamdulillah secara resmi kami belum mendengar apa-apa. Jadi kalau kabar angin banyak sekali, spekulasi banyak sekali, kita ikuti sikap resmi, karena itulah sikap yang menjadi rujukan kita semua," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Baginya, Pilgub DKI Jakarta merupakan ajang untuk memperjuangkan aspirasi warga. Ia menilai, sejumlah partai politik di tingkat DKI Jakarta juga telah menyerap aspirasi.

Menurut dia, bentuk aspirasi itu tertuang dalam usulan nama calon sejumlah partai. Ia yakin bahwa usulan dari partai di tingkat DKI Jakarta merupakan hasil dari aspirasi warga.

"Cerminan aspirasi warga itu ada di DPW (Dewan Pimpinan Wilayah). Jadi kalau ada nama yang muncul dari DPW, dari aspirasi rakyat, itu pasti mencerminkan agenda yang ada di dareah ini, Jakarta. Jadi saya akan fokus terus di situ sambil kita lihat perkembangannya," kata Anies.

Nama Anies diketahui diusulkan oleh sejumlah partai di tingkat DKI Jakarta untuk menjadi cagub. Partai-partai itu antara lain PKS, PKB, Partai Nasdem, dan PDIP. 

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PKS Zainudin Paru telah mengucapkan salam perpisahan kepada Anies. Pasalnya, hingga saat ini rencana PKS untuk mengusung Anies-Sohibul Iman tak kunjung mendapat dukungan dari partai lain.

"Karena baru dapat SK usungan dari PKS, Anies dan Shohibul Imam (Aman) kemungkinan gagal jadi cagub-cawagub DKJ (Daerah Khusus Jakarta)," kata dia melalui keterangannya.

Menurut dia, Anies telah melewati tenggat waktu untuk mencari partai koalisi. Ia menyebutkan, PKS telah memberikan waktu hingga 4 Agustus 2024 bagi Anies untuk mendapatkan partai koalisi agar menggenapkan empat kursi PKS dari 22 kursi syarat dukungan 20 persen calon kepala daerah.

Karena itu, PKS disebut berpeluang tak mengusung Anies di Pilgub DKI Jakarta. "Kemungkinan dalam waktu satu dua hari kedepan sudah ada kepastian calon gubernur DKJ yang akan diusung oleh PKS," kata dia.

Zainudin juga menyampaikan ucapkan terima kasih atas kebersamaan antara Anies dan PKS yang telah terjalin selama ini. Ia pun mendoakan Anies tetap mendapatkan yang terbaik. 

"Kita saling mendoakan yang terbaik untuk Pak Anies dan PKS. Semoga semua ikhitiar yang telah dilakukan tercatat sebagai amal sholeh bagi kebaikan dan kemajuan bangsa Indonesia tercinta ke depan," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement