REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menilai kenaikan anggaran Upacara HUT Ke-79 RI adalah sebuah hal wajar karena diselenggarakan di dua tempat, yakni Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur dan di Istana Merdeka, Jakarta.
"Iya namanya dulu hanya di satu tempat. Ini karena ada transisi sehingga menjadi di dua tempat," kata Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers usai menghadiri Expo Festival LIKE 2 di Jakarta, Jumat.
Presiden menjelaskan bahwa penyelenggaraan Upacara HUT RI pada tahun ini diselenggarakan di dua tempat karena ada masa transisi perpindahan ibu kota dari Jakarta ke IKN.
Namun demikian, Presiden menekankan bahwa naiknya anggaran penyelenggaraan upacara HUT RI pada tahun ini bukan lompatan yang tinggi, namun masih dalam tahap wajar.
Meski tidak ingin merinci, Kepala Negara menyebut anggaran upacara tersebut berasal dari Kementerian Sekretariat Negara.
"Tapi kan bukan lompatan yang...saya kira anggaran biasa, wajar dan juga anggarannya di Kemensetneg," kata Presiden Jokowi.
Dalam kesempatan sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan anggaran penyelenggaraan HUT Ke-79 RI lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, namun kenaikannya tidak signifikan.
“Ya karena upacara sekarang diselenggarakan di dua tempat, tentu saja anggarannya lebih besar dari sebelumnya, tetapi tidak signifikan,” kata Pratikno di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (6/8).