REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Chief Executive Officer (CEO) Persebaya Azrul Ananda menyatakan perubahan dan pembaharuan pada musim kompetisi Liga 1 2024/2025 meyakinkannya sebagai klub kebanggaan arek-arek Suroboyo itu. Azrul bertekad untuk ikut bersama memajukan kompetisi kasta tertinggi sepak bola nasional itu agar makin berkualitas dan terbang tinggi.
"Sudah tujuh tahun membina Persebaya, baru kali ini saya menatap kompetisi Liga Indonesia sudah on the track. Jika dulu banyak janji bahwa Liga akan ada perbaikan, tapi tidak satu pun terealisasi, kini di bawah Pak Erick, PSSI sebagai regulator mampu mengultimatum operator untuk mengeksekusi banyak perubahan," ujar Azrul Ananda saat dihubungi Rabu (7/9/2024) di Surabaya.
Ia menambahkan, perubahan pada musim ini yang meliputi jadwal kompetisi yang lebih pasti, perizinan yang mudah, wasit yang fair, serta penggunaan VAR menjadi tahapan awal perubahan yang bagus. Sepanjang semua stakeholder di Liga 1 mau menjalankan sepenuh hati.
"Yang pasti, Persebaya optimistis akan perubahan yang terjadi. Klub itu ibarat perusahaan. Jadi jika penjadwalan pasti dan izin jelas, maka kami sebagai pengelola bisa mengatur klub sebaik mungkin, bahkan lebih profesional," lanjutnya.
Kompetisi Liga 1 mulai digelar akhir pekan ini dengan mempertandingkan sembilan laga. Sebanyak 18 tim akan bersaing di Liga 1 2024/2025, dengan tiga klub di antaranya merupakan tim promosi, yakni PSBS Biak, Malut United, dan Semen Padang. Persebaya akan memainkan laga perdana melawan PSS Sleman di Gelora Bung Tomo, Ahad, 11 Agustus 2024.
"Saya melihat Pak Erick sudah membuat sepak bola nasional meroket melalui perubahan manajemen di PSSI dan juga timnas. Kini saatnya klub-klub ikut arus perubahan dan melesat bersama. Jangan menjadi beban sebab saya lihat arah perubahan yang dibawa Ketum PSSI ini ingin menaikkan kualitas liga kita di ASEAN dan Asia. Jadi harus didukung habis," lanjut pria berusia 47 tahun ini.
Azrul juga menyatakan Persebaya yang sudah berusia 97 tahun dan makin dikelola secara profesional siap mengikuti percepatan yang dilakukan PSSI dan PT LIB sebagai operator. Ini agar mutu Liga Indonesia bisa bersaing dengan liga-liga di kawasan regional.
"Termasuk juga dalam menangani suporter bonek yang citranya sudah kita ketahui sama-sama. Artinya, kami siap melompat untuk perubahan karena melihat saat ini semua sudah lebih jelas ingin perbaikan. Jika boleh usul, meski secara umum belum bisa hadir tandang, tapi khusus untuk para suporter yang klubnya "bersahabat", mungkin bisa dapat keringanan untuk bisa hadir saat klubnya tandang," kata Azrul