Selasa 30 Jul 2024 14:00 WIB

Peluncuran Gadis Antariksa untuk Penyelamatan Mangrove Mendapat Apresiasi

UTM Jakarta siap berkolaborasi mendukung ide dan gagasan Indri R.

Peringatan Hari Mangrove Sedunia setiap 26 Juli ditandai peluncuran program Next Generation New Icon Gadis Antariksa.
Foto: Republika.co.id
Peringatan Hari Mangrove Sedunia setiap 26 Juli ditandai peluncuran program Next Generation New Icon Gadis Antariksa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peringatan Hari Mangrove Sedunia setiap 26 Juli bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga ekosistem mangrove sebagai perlindungan kawasan pesisir. Mahasiswi Magister Pengelolaan Sumber Daya Alam Universitas Al-Azhar, Indri R Whisnuwardani pun ikut tergerak ingin menyelamatkan mangrove dengan meluncurkan program Next Generation New Icon Gadis Antariksa.

Kegiatan peduli lingkungan yang diadakan Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk, Jakarta Utara, tersebut mendapat apresiasi dari Rektor Universitas Teknologi Muhammadiyah (UTM) Jakarta, Prof Dr Suradika dan jajaran kampus. Ketua Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan UTM Jakarta, Sandra Kaunang mewakili rektorat memberikan apresiasi besar kepada Gadis Antariksa dalam penyelamatan ekosistem mangrove.

"Generasi Z hidup dalam era di mana tantangan lingkungan semakin kompleks. Inisiatif Gadis Antariksa dalam menanamkan kesadaran lingkungan pada generasi muda adalah langkah maju yang sangat kita butuhkan," ujar Sandra dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (30/7/2024).

Menurut Sandra, melalui upaya pelestarian ekosistem mangrove, Gadis Antariksa telah menunjukkan solusi untuk masalah lingkungan dapat ditemukan melalui kolaborasi dan kreativitas. "Untuk itu, kami dari UTM Jakarta siap berkolaborasi mendukung ide dan gagasan beliau, dalam kapasitas kami menjalankan Tridarma Perguruan Tinggi," ujarnya.

Penggagas Gadis Antariksa, Indri R Whisnuwardani menyatakan terima kasihnya atas dukungan Prodi Sosial Ekonomi Perikanan UTM Jakarta dalam kampanye menyelamatkan ekosistem mangrove. "Gadis Antariksa akan berkolaborasi dengan UTM Jakarta melakukan penelitian lanjutan valuasi ekonomi agar dapat menjaga dan meningkatkan ekosistem mangrove sebagai garda terdepan untuk keseimbangan bumi," ujar Indri.

Sekretaris Senat UTM Jakarta Dr Peggy Ratna Marlianingrum selaku pemateri diskusi di Taman Wisata Alam Mangrove Angke menjelaskan, ekosistem mangrove memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi. Pasalnya, mangrove memiliki jasa pelayanan, baik sebagai jasa penyediaan (provisioning services), jasa pengaturan (regulating services), jasa budaya (cultural services), dan jasa pendukung (supporting services).

"Nilai ekonomi tersebut berasal dari fungsi mangrove tersebut sebagai tempat pemijahan, tempat pembesaran, tempat bermain ikan- ikan, sehingga bisa dihitung diantaranya berdasarkan nilai keanekaragaman hayati, penyerap karbon, penahan abrasi dan rekreasi seperti di Taman Wisata Alam mangrove, dan masih banyak lagi." ujar Peggy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement