Kamis 11 Jul 2024 10:15 WIB

LPP AIK UMJ Resmi Terapkan Kurikulum Baru Al-Islam dan Kemuhammadiyahan

Kurikulum merupakan bagian utama yang perlu dimiliki dalam institusi pendidikan.

Lembaga Pengkajian dan Penerapan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Universitas Muhammadiyah Jakarta (LPP AIK UMJ) resmi menerapkan kurikulum baru Al-Islam Kemuhammadiyahan (AIK).
Foto: Universitas Muhammadiyah Jakarta
Lembaga Pengkajian dan Penerapan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Universitas Muhammadiyah Jakarta (LPP AIK UMJ) resmi menerapkan kurikulum baru Al-Islam Kemuhammadiyahan (AIK).

REPUBLIKA.CO.ID, CIRENDEU -- Lembaga Pengkajian dan Penerapan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Universitas Muhammadiyah Jakarta (LPP AIK UMJ) resmi menerapkan kurikulum baru Al-Islam Kemuhammadiyahan (AIK). Kurikulum baru disahkan oleh Rektor UMJ Prof Dr Ma'mun Murod, MSi, di Ruang Sidang Gedung Perintis II, UMJ, Rabu (10/7/2024) lalu.

Ia mendukung pembaruan kurikulum AIK. Menurutnya, AIK perlu menjadi program unggulan sebagai salah satu ciri khas kampus Muhammadiyah. “Ketika menjadi universitas Islam tentu harapannya ada yang membedakan antara UMJ dengan kampus lainnya,” ucap Ma’mun.

Baca Juga

Ma’mun berharap adanya pembaruan kurikulum ini dapat selaras antara program universitas dan fakultas. “Kami meminta dukungan dari semua pimpinan di fakultas seperti salah satu program 'Jumat for AIK', tentu harapannya tidak ada lagi perbedaan kebijakan penyelenggaraanya,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Rektor I Dr. Muhammad Hadi, SKP, MKep, membawahi bidang kurikulum, mengungkapkan kurikulum merupakan bagian utama yang perlu dimiliki dalam institusi pendidikan sebagai acuan dalam pengajaran.

Oleh karena itu, pembentukan kurikulum menjadi penting sebagai pemandu bagi dosen dan mahasiswa dalam mengikuti pengajaran AIK. Hadi juga berpesan agar pembelajaran AIK diberikan kepada semua level pendidikan baik itu sarjana, magister, doktor, hingga profesi.

"Kurikulum AIK harus menyesuaikan dengan kompetensi masing-masing sehingga mereka dapat berkontribusi secara nyata terhadap pengembangan dakwah Muhammadiyah. Itu penting dalam desain kurikulum,” kata Hadi.

Sementara itu, Ketua LPP-AIK UMJ Drs Fakhrurazi, MA, menjelaskan bahwa pembaruan kurikulum AIK telah mengkombinasikan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan Outcome Based Education (OBE).

Ia mengatakan pembaruan tersebut dilakukan agar AIK dapat menjawab tantangan perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan. “Kita memang berkewajiban untuk melakukan peninjauan dan revisi kurikulum untuk menyesuaikan kondisi dan situasi saat ini,” ungkap Fakhrurazi saat diwawancarai usai kegiatan.

Ia melanjutkan, kurikulum AIK akan diberikan dalam 4 semester yang berisi pengajaran mengenai akidah dan ahlak, Ibadah, muamalah serta kemuhammadiyahan. Kurikulum ini nanti akan dituangkan dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang menjadi acuan pengajaran bagi Fakultas.

Kegiatan pengesahan kurikulum baru AIK turut dihadiri Wakil Rektor IV Dr Septa Candra, SH MH, dan Dekan, Wakil Dekan Bidang Akademik, dan dosen AIK di lingkungan UMJ. Pada usianya yang ke-68 tahun Universitas Muhammadiyah Jakarta mendapatkan Akreditas Unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi pada 5 Maret 2024. Di tahun ini, UMJ yang menjadi kampus tertua diantara 163 PTMA, telah memiliki 16 Prodi dengan akreditasi Unggul, 2 Prodi dengan akreditas A, dan memiliki jumlah dosen bergelar Doktor 238, serta yang sedang studi lanjut ke jenjang S3 sejumlah 92 orang.

Dengan akreditasi unggul, UMJ sebagai Perguruan Tinggi Muhamamadiyah Aisyiyah (PTMA) tertua, UMJ dapat meningkatkan profesionalitas dan produktivitas serta penguatan budaya ilmiah unggul berdasarkan Al Islam Kemuhammadiyahan.  UMJ telah melahirkan tidak kurang dari 51.093 alumni yang tersebar dan berkpirah dalam berbagai bidang dan telah memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara Indonesia.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement