Rabu 10 Jul 2024 11:59 WIB

NATO: Kami tak akan Biarkan Rusia Menang Lawan Ukraina

Kemenangan Rusia hanya akan membuat musuh blok militer tersebut semakin berani.

Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg.
Foto: Anadolu
Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sekretaris Jenderal Aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg mengatakan bahwa NATO tidak boleh membiarkan Rusia menang dalam konflik di Ukraina. Pasalnya, jika Rusia menang, maka hal itu akan menjadi ancaman terbesar bagi blok militer tersebut.

"Biaya terbesar dan risiko terbesar adalah jika Rusia menang di Ukraina. Kita tidak bisa membiarkan itu terjadi," kata pemimpin NATO itu pada kegiatan Perayaan Ulang Tahun ke-75 NATO di Washington pada Selasa.

Baca Juga

Menurut Stoltenberg, konflik Ukraina adalah krisis keamanan terbesar dalam beberapa generasi. Dia menambahkan bahwa kemenangan Moskow juga akan membuat berani para musuh NATO lainnya, termasuk Iran, Korea Utara, dan China.

Stoltenberg juga mengatakan bahwa dukungan NATO untuk Ukraina bukanlah hal yang pasti karena datang dengan biaya dan risiko, dan tidak ada pilihan bebas risiko dalam perang.

"Ukraina telah menunjukkan keberanian yang luar biasa, dan sekutu NATO telah memberikan dukungan yang belum pernah terjadi sebelumnya," ujar dia.

Stoltenberg juga mengatakan dukungan NATO untuk Ukraina bukan hal yang sederhana mengingat biaya dan risiko yang mesti dihadapi negara-negara anggota aliansi yang memberi dukungan untuk Ukraina.

"Tetapi mari kita jujur, bahkan dukungan kita untuk Ukraina bukanlah hal yang pasti, itu tidak sederhana, karena dukungan kita datang dengan biaya dan risiko," katanya. Sumber: Sputnik

Bantuan senjata

Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam sambutannya pada pertemuan puncak NATO di Washington mengatakan, AS dan sejumlah mitra Eropa akan memasok puluhan sistem pertahanan udara tambahan untuk Ukraina dalam beberapa bulan mendatang.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement