Senin 08 Jul 2024 09:02 WIB

Prakiraan Cuaca Hari Ini: Mayoritas Kota Besar Hujan Senin

Hujan diperkirakan berintensitas sedang-lebat disertai kilat/petir angin kencang.

Warga beraktivitas saat pemukimannya terendam banjir di kawasan Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jakarta Timur, Selasa (2/7/2024). Banjir tersebut merendam pemukiman warga usai diterjang hujan pada Senin (1/7) malam yang menyebabkan kenaikan debit air di sungai Ciliwung. Banjir setinggi sekitar 60 centimeter tersebut melanda 5 RT di wilayah Jakarta Timur diantaranya 4 RT di Kelurahan Kampung Melayu, 1 RT di Kelurahan Cawang. Meski demikian, kondisi banjir di wilayah Kampung Pulo sudah berangsur surut.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga beraktivitas saat pemukimannya terendam banjir di kawasan Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jakarta Timur, Selasa (2/7/2024). Banjir tersebut merendam pemukiman warga usai diterjang hujan pada Senin (1/7) malam yang menyebabkan kenaikan debit air di sungai Ciliwung. Banjir setinggi sekitar 60 centimeter tersebut melanda 5 RT di wilayah Jakarta Timur diantaranya 4 RT di Kelurahan Kampung Melayu, 1 RT di Kelurahan Cawang. Meski demikian, kondisi banjir di wilayah Kampung Pulo sudah berangsur surut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan mayoritas kota besar di Indonesia bakal diguyur hujan pada Senin (8/7/2024).

 

Baca Juga

Dalam laman resmi BMKG, hujan dengan intensitas ringan diprakirakan turun di sejumlah wilayah seperti Serang, Gorontalo, Bandung, Semarang, Banjarmasin, Samarinda, Tanjung Pinang, Lampung, Ternate, Manokwari, Mamuju, Makassar, Palembang, dan Medan.

 

Sementara sejumlah wilayah seperti Pontianak, Ambon, dan Kendari, diprediksi bakal diguyur hujan dengan intensitas sedang. Adapun hujan dengan disertai petir diprakirakan terjadi di Jakarta, Jambi, Pangkal Pinang, dan Manado.

 

Cuaca berawan juga dilaporkan bakal terjadi di sejumlah wilayah seperti Denpasar, Yogyakarta, Palangka Raya, Jayapura, dan Padang.

 

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan potensi dampak bencana akibat hujan di sejumlah wilayah Indonesia yang masih tinggi bisa saja terjadi, meskipun sebenarnya sudah mulai memasuki musim kemarau.

 

"Potensi peningkatan hujan dipicu oleh adanya beberapa dinamika atmosfer yang masih aktif berada di wilayah Indonesia yakni fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang ekuatorial Rossby Kelvin, hingga pola sirkulasi siklonik dan La Nina juga semakin memperkuat potensi pembentukan awan penghujan itu," ujar Guswanto.

 

Kombinasi pengaruh fenomena-fenomena tersebut diprakirakan tim meteorologi BMKG dapat menimbulkan potensi hujan berintensitas sedang-lebat, disertai kilat/petir angin kencang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement