Rabu 03 Jul 2024 09:02 WIB

Tak Punya Keahlian, Ketua Panitia Lelang Tol Layang MBZ Heran Ditunjuk Jasa Marga

Yudhi tidak memiliki sertifikat keahlian pelelangan proyek pembangunan Tol Layang MBZ

Rep: Antara/Ali Mansur/ Red: Erik Purnama Putra
Sidang pemeriksaan terdakwa kasus dugaan korupsi pembangunan Jalan Tol MBZ Japek II Elevated Ruas Cikunir-Karawang Barat di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Selasa (2/7/2024).
Foto:

Sebelumnya, Direktur PT Risen Engineering Consultants, Josia Irwan Rastandi menilai, lendutan Jalan Tol Sheikh MBZ Jakarta-Cikampek (Japek) II Elevated ruas Cikunir-Karawang Barat berada di angka 59 berdasarkan hasil uji beban. Klaim itu disampaikan Josia saat dihadirkan sebagai saksi a de charge atau saksi meringankan dalam perkara dugaan korupsi pembangunan jalan Tol Layang MBZ.

Josia menyebut, nilai lendutan Tol Layang MBZ lebih baik daripada teori bentuk lendutan yang nilainya 65. Menurut dia, lendutan secara umum adalah garis vertikal antara titik terendah dengan garis datar penghubung ujung balok yang melengkung akibat dibebani. Secara sederhana, lendutan dimaksud adalah bentuk lengkung yang berada di Tol MBZ.

"Berdasarkan teori yang dilakukan oleh konsultan Yang Mulia, nilainya adalah 65, teoritisnya, (tetapi) hasilnya adalah 59 artinya lebih rendah," jelas Josia dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Kamis (6/6/2024).

Dalam kesempatan itu, hakim mendalami nilai lendutan yang disebut lebih kecil daripada tahap perencanaan. Dia mempertanyakan apakah Tol layang MBZ tidak sesuai speknya. Namun, Josia mengatakan, nilai lendutan yang semakin kecil berarti lebih bagus lantaran bentuknya yang semakin kaku.

 "Justru kalau di bawah lebih baik Yang Mulia, karena harusnya dia melendut 65, yang ada adalah 59," jawab Josia.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement