Kamis 13 Jun 2024 14:30 WIB

WHO: 8.000 Balita Gaza Dirawat Karena Kelaparan

Sedikitnya 1.600 anak Gaza menderita jenis malnutrisi yang paling mematikan.

Anak Gaza yang mengalami malnutrisi di rawat di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah, Sabtu, 1 Juni 2024.
Foto:

Sebelumnya, laporan independen Komisi Penyelidikan PBB menemukan bahwa pihak berwenang Israel bertanggung jawab atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Laporan tersebut juga menemukan bahwa Israel telah menjadikan blokade dan pembatasan kebutuhan hidup sebagai alat perang. Dalam bagian laporan yang berjudul “pengepungan total”, komisi tersebut mencantumkan sejumlah penyebab kerawanan pangan di Gaza. Diantaranya pembatasan dan penundaan yang diberlakukan oleh pasukan Israel terhadap pasokan bantuan kemanusiaan di perbatasan wilayah tersebut.

Penyebab kerawanan pangan lainnya adalah penghancuran dan pencegahan produksi pangan lokal, termasuk pertanian, perikanan dan pabrik roti di Gaza.

Selain itu, Israel mencegah impor pasokan pangan yang cukup. Israel juga memicu kelaparan dengan menimbulkan bahaya yang dihadapi pekerja kemanusiaan dalam mendistribusikan persediaan makanan yang terbatas serta memotong jaringan pipa air.

Senator AS Bernie Sanders juga berkomentar soal penggunaan “kelaparan sebagai senjata adalah kejahatan perang” oleh Israel.

“Izinkan saya menjelaskan apa yang terjadi di Gaza saat ini terkait dengan malnutrisi. Menurut PBB, sejak pertengahan Januari, setidaknya 30 anak meninggal karena kelaparan,” kata Sanders di depan Senat seperti dilansir Aljazirah.

“Tetapi, yang penting, itulah yang sejauh ini kami ketahui. Kenyataannya mungkin jauh lebih buruk,” katanya.  Menurutnya, selama Israel terus mencegah organisasi bantuan dan jurnalis memasuki wilayah paling terpukul di Jalur Gaza, “kita tidak akan tahu. kelaparan yang terjadi di sana”.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan perang di Gaza tidak seperti apa yang pernah dia lihat sebelumnya sebagai pemimpin badan dunia tersebut.

“Kami telah menyaksikan… tingkat kehancuran yang unik dan… tingkat korban yang unik di kalangan penduduk Palestina selama bulan-bulan perang ini yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam situasi lain yang pernah saya jalani sebagai Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa,” kata Guterres. wartawan di sela-sela forum di markas besar PBB di Jenewa.

Sekjen PBB juga mengatakan sangat sulit untuk membantu penduduk di Gaza ketika pasukan Israel terus memblokade perbatasan Gaza dan menghalangi aliran pasokan bantuan kemanusiaan seperti makanan, bahan bakar, obat-obatan, air bersih, dan sebagainya. “Sangat sulit untuk membantu masyarakat Gaza ketika ada begitu banyak pembatasan terhadap masuknya pasokan yang diperlukan untuk bantuan kemanusiaan,” katanya.

photo
Hari ke-250 Genosida - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement