Selasa 11 Jun 2024 16:01 WIB

Hamas Terima Resolusi Gencatan Senjata DK PBB

Israel terus melakukan pembantaian di tengah pembahasan gencatan senjata.

Seorang wanita memegang poster meneriakkan slogan-slogan saat demonstrasi mendukung rakyat Palestina dan menuntut gencatan senjata di Gaza, di Lisbon, Sabtu, 10 Februari 2024.
Foto: AP Photo/Armando Franca
Seorang wanita memegang poster meneriakkan slogan-slogan saat demonstrasi mendukung rakyat Palestina dan menuntut gencatan senjata di Gaza, di Lisbon, Sabtu, 10 Februari 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Hamas menyatakan menerima resolusi gencatan senjata yang disepakati Dewan Keamanan PBB pada Senin (11/6/2024). Mereka menyatakan siap melakukan perundingan mengenai rincian gencatan senjata tersebut.

Hal ini disampaikan pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri kepada Reuters pada Selasa. Ia menambahkan bahwa terserah pada Washington untuk memastikan bahwa Israel mematuhi resolusi tersebut. 

Baca Juga

“Hamas menerima resolusi dewan keamanan PBB sehubungan dengan gencatan senjata, penarikan pasukan Israel dan pertukaran sandera dengan tahanan yang ditahan oleh Israel,” katanya.

“Pemerintah AS menghadapi ujian nyata dalam menjalankan komitmennya dalam memaksa penjajah untuk segera mengakhiri perang dalam implementasi resolusi Dewan Keamanan PBB,” kata Abu Zuhri.

 

Presiden AS Joe Biden telah meminta Hamas untuk menerima perjanjian gencatan senjata yang didukung AS, menyusul diadopsinya resolusi Dewan Keamanan PBB. “Hamas mengatakan mereka menginginkan gencatan senjata. Kesepakatan ini adalah kesempatan untuk membuktikan bahwa mereka bersungguh-sungguh,” tulisnya di X.

Hamas mengeluarkan pernyataan menyambut resolusi PBB tidak lama setelah resolusi tersebut disahkan, dan mengatakan pihaknya siap bekerja sama dengan mediator untuk menerapkannya.

AS telah mengklaim bahwa pemerintah Israel mengusulkan proposal gencatan senjata yang saat ini sedang dibahas, namun pernyataan publik dari anggota kunci koalisi Netanyahu, termasuk perdana menterinya sendiri, mempertanyakan komitmen mereka terhadap kesepakatan tersebut.

Israel menuding Hamas menunda-nunda menyepakati gencatan senjata yang sudah didukung sepenuhnya oleh Dewan Keamanan PBB. Namun faktanya, Israel terus melakukan pembantaian sementara dunia terus mendorong gencatan senjata.

Pada Selasa, setelah DK PBB menyepakati gencatan senjata, setidaknya delapan orang syahid, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak, dan beberapa lainnya terluka dalam serangan Israel terhadap sebuah apartemen di Kota Gaza. Apartemen yang terletak di lingkungan Daraj di utara kota itu milik keluarga Ashour.

Sementara kantor berita WAFA melansir, Kru Pertahanan Sipil menemukan sejumlah korban pada Selasa pagi, dan pencarian masih dilakukan untuk mencari orang hilang dari reruntuhan rumah yang menjadi sasaran pemboman oleh pendudukan di lingkungan Sheikh Radwan dan Al-Daraj di Kota Gaza.

Pembantaian Israel berlanjut. baca halaman selanjutnya.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement