Ahad 09 Jun 2024 09:20 WIB

Siapkan Payung dan Mantel, Hujan Diprediksi Guyur Wilayah Indonesia Ini   

Sejumlah wilayah masih diguyur hujan meski memasuki musim kemarau

Hujan (ilustrasi). Sejumlah wilayah masih diguyur hujan meski memasuki musim kemarau
Foto: www.freepik.com
Hujan (ilustrasi). Sejumlah wilayah masih diguyur hujan meski memasuki musim kemarau

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan masih mengguyur sebagian kota besar di Indonesia seiring dengan adanya sirkulasi siklonik, konfluensi, dan konvergensi di sejumlah wilayah.

"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan," kata Prakirawan BMKG Nurul Tazaroh dalam pernyataan yang dikutip di Jakarta, Ahad (9/6/2024).

Baca Juga

Di Pulau Sumatra, BMKG memprakirakan hujan ringan berpotensi turun di Tanjung Pinang, Bandar Lampung, Palembang, dan Bengkulu.

Sedangkan, hujan lebat hingga hujan petir diprediksi terjadi di Medan, Pekanbaru, dan Pangkal Pinang. Adapun cuaca cerah berawan di Padan, Banda Aceh, dan Jambi.

Di Pulau Jawa, hujan ringan hingga lebat berpotensi terjadi di di Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Langit berawan ada di Serang, Semarang, dan Yogyakarta.

Kepulauan Sunda Kecil umumnya mengalami hujan ringan, yaitu Denpasar dan Mataram. Kota Kupang diprakirakan berawan.

Prakiraan BMKG menyebutkan Pulau Kalimantan berawan di Palangka Raya dan kabut di Tanjung Selor. Hujan ringan di Samarinda, lalu hujan petir di Pontianak dan Banjarmasin.

Pulau Sulawesi umumnya berawan terjadi di Mamuju, Makassar, dan Kendari. Sementara itu, hujan ringan diprediksi turun di Gorontalo. Lalu, hujan petir di Palu dan Manado.

Kemudian, seluruh wilayah timur Indonesia berpotensi mengalami hujan ringan, yaitu Ternate, Manokwari, Jayapura, dan Ambon.

Nurul mengatakan sirkulasi siklonik terpantau di Samudera Hindia sebelah sumatera barat yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin atau konvergensi di Riau.

Sirkulasi tersebut juga membentuk daerah pertemuan angin atau konfluensi di Samudera Hindia sebelah arah Sumatra Barat.

Selain itu, daerah perlambatan kecepatan angin atau konvergensi terpantau memanjang dari Laut Natuna hingga Laut China Selatan, Laut Flores, Teluk Tomini, Teluk Bone, Laut Band, Laut Seram, Laut Halmahera, Laut Arafuru, dan Papua Selatan. "Daerah pertemuan angin terpantau di Laut Arafuru dan Laut Sulawesi," kata Nurul.

Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa angin permukaan umumnya bertiup dari arah timur hingga tenggara dengan kecepatan berkisar 10 sampai 50 kilometer per jam. Waspadai angin kencang di Nusa Tenggara Timur. 

Suhu udara umumnya berkisar antara 20 hingga 34 derajat Celcius dengan kelembapan rentang 50 sampai 100 persen.

Prakiraan tinggi gelombang laut berkisar antara 0,5 hingga 2,5 meter. Waspadai gelombang tinggi 2,5 hingga 4 meter di Samudera Hindia sebelah barat Lampung dan Samudera Hindia sebelah selatan Jawa hingga Bali. 

"Waspadai banjir rob di pesisir Sumatra Utara, pesisir Banten, pesisir Jakarta, pesisir Jawa Timur, pesisir Kalimantan Timur, dan pesisir Kalimantan Barat," pungkas Prakirawan BMKG Nurul Tazaroh.

photo
BMKG ingatkan untuk mengantisipasi siklon tropis pada musim hujan ini. - (BMKG)

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement