Rabu 05 Jun 2024 06:02 WIB

Harun Masiku Diburu Lagi dan Hasto Dipanggil Polisi, PDIP dalam Tekanan tak Jadi Oposisi?

Selain dipanggil polisi untuk kasus berita bohong, Hasto juga akan dipanggil KPK.

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memenuhi panggilan Polda Metro Jaya di Jakarta, Selasa (4/6/2024).
Foto:

Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Ernesto Maraden Sitorus mengingatkan Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas pelaporan terhadap Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Fernando menduga pelaporan terhadap Hasto bakal membuat publik berasumsi negatif terhadap Jokowi karena kian menekan PDIP.  

"Akan semakin dianggap semakin menunjukkan sikap otoriter dan semena-mena oleh pihak-pihak yang selama ini tidak sejalan dengan pemerintahan Jokowi atas pemanggilan Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto oleh Polda Metro Jaya," kata Fernando dalam keterangannya pada Selasa (4/6/2024).  

Fernando mengamati, pemerintah seringkali dianggap menggunakan aparat penegak hukum untuk membungkam lawan-lawan politiknya atau pihak-pihak yang mengkritik pemerintahan Jokowi. Sehingga Fernando menduga ada maksud lain di balik pemanggilan Hasto oleh polisi. 

Apalagi Fernando memantau sampai saat ini, Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Sukarnoputri belum menentukan sikap apakah berada di dalam atau luar pemerintahan.

"Sangat mungkin kalau pemanggilan Hasto Kristiyanto merupakan salah satu upaya untuk menekan PDI Perjuangan agar mau ikut bergabung di dalam pemerintahan Prabowo," ujar Fernando. 

Fernando juga mengingatkan Polri menghentikan proses penyelidikan terhadap Hasto. "Karena akan semakin dianggap bagian dari operasi pemerintah membungkam partai atau pihak-pihak yang tidak sejalan dengan Jokowi dan tidak ingin bergabung dalam pemerintahan Prabowo," ujar Fernando. 

 

Adapun terkait perburuan kembali Harun Masiku oleh KPK, para mantan pegawai KPK yang tergabung dalam IM57+ Institute menduga hal itu sekadar gimik. Ketua IM57+ Institute Praswad Nugraha memantau isu Harun Masiku terus mengemuka pada momentum politik.

 

"Karena seakan hanya menjadi bargain politik pada momentum politik. Ini membuat keraguan besar bahwa pimpinan KPK punya komitmen serius dalam mengungkap Harun Masiku," ujar Praswad. 

Praswad mengamati isu Harun Masiku berulang kali disinggung. Tetapi proses pengungkapannya seakan lebih rumit dari pelarian buron internasional. Sehingga Praswad meragukan keseriusan KPK. 

"Terlebih sebetulnya KPK berkali-kali sukses menangkap buron yang melarikan diri ke luar negeri. Apakah luar biasanya Harun Masiku sehingga sampai hari ini belum tertangkap?" sindir Praswad. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement