Ahad 02 Jun 2024 11:34 WIB

'Netanyahu Semoga Masuk Neraka!'

Politikus Irlandia sampaikan pidato, kecam kebiadaban PM Israel Benjamin Netanyahu.

Foto Benjamin Netanyahu di aksi bela Palestina di Melbourne, Australia, 15 April 2024.
Foto: EPA-EFE/JAMES ROSS
Foto Benjamin Netanyahu di aksi bela Palestina di Melbourne, Australia, 15 April 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBLIN -- Belasan orang anggota dewan parlemen Irlandia menyampaikan pidato untuk menyambut pengakuan negara mereka atas kedaulatan Palestina. Kesempatan ini juga digunakan para legislator majelis rendah (Dail Eireann) itu untuk menyuarakan kecaman atas agresi Israel di Jalur Gaza.

Seorang anggota Dail Eireann, Thomas Gould tak kuasa menahan tangis saat berpidato mengutuk aksi barbar tentara pendudukan zionis (IDF) di Palestina. Menurut dia, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu merupakan seorang penjahat kemanusiaan. Bahkan, legislator Irlandia itu menilai Netanyahu pantas masuk neraka.

Baca Juga

"Saya harap Benjamin Netanyahu kelak disiksa di neraka agar dia merasakan, bagaimana tersiksanya nasib anak-anak dan keluarga (Palestina) akibat serangan Israel yang dia pimpin," kata Thomas Gould, seperti dikutip Republika dari laman The Irish Sun, Ahad (2/6/2024).

"Saya juga berdoa agar dia (Netanyahu), para jenderalnya, dan jajaran pemerintahannya kelak ketika diwafatkan oleh Tuhan, masuk ke dalam neraka. Sebab, apa yang terjadi sekarang (di Gaza) bukan sekadar sistem apartheid, pembunuhan, atau kejahatan perang ... Yang mereka lakukan itu jauh lebih mengerikan," sambung Gould dengan nada emosi.

 

Politikus kelahiran Kota Cork itu lebih lanjut mempertanyakan adanya rasa kemanusiaan dalam diri Netanyahu serta seluruh aparat militer dan sipil Israel. Menurutnya, hanya orang-orang tanpa nurani yang tanpa rasa bersalah melakukan pembantaian atas anak-anak dan bayi.

Gould menyebut tentang video yang viral baru-baru ini menayangkan seorang anak kecil yang gugur akibat tenda tempatnya bernaung diserang pesawat militer Israel. Jasad anak itu ditemukan tanpa kepala.

"Sungguh mengerikan genosida yang sedang terjadi di sana (Gaza). Seorang bocah (tewas) tanpa kepala. Pemerintah Israel dengan entengnya berkata, 'Itu sebuah kekeliruan,'" kata Gould.

Sebelumnya, pada Selasa (28/5/2024), Irlandia bersama dengan Norwegia dan Spanyol secara resmi mengakui Palestina sebagai sebuah negara yang berdaulat. Menteri Luar Negeri Irlandia Micheal Martin mengatakan pada platform X: “Keputusan Pemerintah hari ini mengesahkan pembentukan hubungan diplomatik penuh dengan Negara Palestina.”

“Pengakuan terhadap Palestina bukanlah akhir dari sebuah proses; ini adalah permulaan,” kata Martin menekankan dan menyoroti “program kerja sama pembangunan kami yang telah lama ada."

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement