Selasa 28 May 2024 05:06 WIB

Heboh Jampidsus Dikuntit Densus 88, Kenapa Menko Hadi Minta Media Bantu Dinginkan Suasana?

Hadi Tjahjanto menyatakan akan segera bertemu dengan Jaksa Agung dan Kapolri.

Menko Polhukam Hadi Tjahjanto.
Foto:

Kabar Jampidsus Kejagung Febrie Adriansyah dikuntit sejumlah anggota Detasemen Khusus Anti-Teror Polri (Densus 88) di sebuah restoran di Jakarta Selatan, Jumat (24/5/2024) pekan lalu menjadi sorotan publik. Namun sampai hari ini, Kapolri dan Jaksa Agung belum buka suara menjelaskan peristiwa tersebut. 

Walaupun demikian, keduanya saat terlihat di Istana Negara menghadiri peluncuran Government Technology (GovTech) pada acara Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Summit 2024 juga tak menjawab pertanyaan wartawan mengenai kabar penguntitan itu. Jaksa Agung dan Kapolri justru terlihat akrab saat berjabat tangan, dan berfoto bersama saat menghadiri acara di Istana Negara itu Senin pagi.

Sementara, Bripda IM, yang ditangkap pengamanan militer Jampidsus Kejagung dikabarkan sudah dilepaskan. Sumber militer di Kejagung menyampaikan anggota Densus 88 itu hanya ditahan sebentar untuk interogasi Kejagung.

“Sudah nggak ada. Sudah diambil (oleh Polri),” kata sumber tersebut kepada Republika, Senin (27/5/2024).

Bripda IM diketahui satu dari enam personel Densus 88 yang ditangkap oleh satuan militer tim pengamanan Jampidsus Febrie Adriansyah. Satu personel polisi antiteror itu ditangkap saat melakukan aksi membuntuti aktivitas pribadi Jampidsus Febrie Adriansyah saat makan malam di sebuah restoran di kawasan Cipete, Jakarta Selatan (Jaksel) pada pekan lalu.

Berdasarkan informasi yang diterima di kalangan wartawan, diketahui enam personel Densus 88 yang melakukan penguntitan tersebut, empat dari Densus 88 Jawa Tengah (Jateng), dan dua dari Densus 88 Jawa Barat (Jabar). Lima Densus 88 lainnya berhasil kabur.

Masih berdasarkan informasi tersebut, penguntitan tersebut dipimpin oleh seorang perwira menengah kepolisian dengan pangkat Komisaris Besar (Kombes). Misi penguntitan itu disebutkan ’Sikat Jampidsus’.

Hingga kemarin, belum diketahui motif dari aksi penguntitan tersebut. Pihak Kejagung, maupun Jampidsus masih menolak memberikan penjelasan resmi terkait peristiwa tersebut. Pihak Polri maupun Densus 88 juga belum memberikan tanggapan dan klarifikasi. 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement