REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKK UMJ) menggelar Angkat Sumpah Dokter Angkatan ke-54 di Aula dr Syafri Guricci, Rabu (8/5/2024). Sebanyak delapan lulusan Program Studi Profesi Dokter diangkat sumpah oleh Dekan FKK UMJ Dr dr Tri Ariguntar Wikaning Tyas, SpPK dan didampingi oleh rohaniawan.
Rektor UMJ Prof Dr Ma'mun Murod menyampaikan dokter dari FKK UMJ perlu mengimplementasikan nilai-nilai Al-Islam Kemuhammadiyahan. "Sebagai lulusan yang terdidik dari keluarga Muhammadiyah tentunya harus bisa memberikan sumbangsih kepada masyarakat siapa pun pasiennya dengan dasar kemanusiaan tanpa pandang bulu," ujarnya
Ma'mun menegaskan kepada para wisudawan dan wisudawati agar jangan sampai menjadi dokter yang melakukan tindakan ilegal dalam berpraktik di masyarakat. Untuk mendukung dokter yang lebih baik dan berkompeten, ia bersama jajaran dekanat FKK menargetkan FKK UMJ untuk berakreditasi Unggul dalam jangka waktu dekat. Menurutnya beberapa syarat sudah memenuhi, sehingga jika sudah Unggul mahasiswa kedokteran akan bertambah sekitar 200 orang. Hal ini dilakukan sebagai bentuk ikhtiar UMJ dan Muhammadiyah untuk memberikan sumbangsih kepada masyarakat dalam bentuk pendidikan serta kesehatan.
Dekan FKK UMJ Dr dr Tri Ariguntar Wikaning Tyas, SpPK mengajak kepada para dokter untuk berkiprah di Muhammadiyah dan bukan hanya di pemerintah. "Misalnya RSU Muhammadiyah Metro di Lampung. Mereka menerima dengan senang hati jika ada dokter UMJ yang mau mengabdi di Muhammadiyah. Mereka membuka pintu sangat lebar. Di sana kalian bisa internship atau berpraktik dokter, yang pasti meraka menunggu kiprah dari alumni UMJ," tutur Tri dalam siaran pers.
Kaprodi Profesi Dokter FKK UMJ Dr dr Farsida, MPH melaporkan selama 20 tahun berdiri, FKK telah meluluskan 1.785 dokter dan sudah banyak yang terjun di masyarakat penjuru Indonesia hingga luar negeri. Menurutnya FKK UMJ telah melahirkan dokter kompeten yang berbeda dari perguruan tinggi lain karena mempunyai nilai-nilai Al-Islam Kemuhammadiyahan yang terdapat dalam modul pembelajaran.
Tema yang diangkat pada Angkat Sumpah Dokter ke-54 yaitu Non Sibi Sed Omnibus "Not For My Self, But For All". Agenda dihadiri oleh Wakil Rektor III Dr. Rini Fatma Kartika, SAg, MH, Wakil Dekan I FKK UMJ Dr dr Rahmini Shabariah, SpA, dan para direktur Rumah Sakit (RS) di antaranya Direktur RSUD R Syamsudin, SH Sukabumi dr Donny Sulifan, Direktur RSIJ Sukapura dr Devi Anyaprita, MKM, Direktur RSIJ Pondok Kopi Ns Lilik Murdiningsih, SKep, MM serta, Ketua IDI Tangsel dr H Fajar Siddiq.
Dalam kegiatan tersebut terdapat penandatanganan Naskah Lafal Angkat Sumpah Dokter sekaligus penyematan selempang dokter yang diwakili wisudawan dr Fabian Anfasa Razak, sambutan perwakilan wisudawati dr Dina Umammi A, dan sambutan perwakilan orang tua wisudawan Prof Dr Hj Endang Purwaningsih, SH, MHum, MKn sebagai ibu dari dr Muhammad Su'adul Maqbulin Zainul Haq. Agenda dimeriahkan juga dengan persembahan penampilan video wisudawan dan wisudawati, pemberian bunga kepada orang tua, serta foto bersama.
Angkat sumpah merupakan prosesi yang wajib dilakukan bagi calon dokter untuk mendapatkan gelar profesi dokter. Sumpah diambil pada masa akhir pendidikan, kepaniteraan klinik dan telah lulus ujian kompetensi UKMPPD (UJI Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Profesi Dokter) Batch Februari 2024. UKMPPD adalah bagian penting untuk menguji etik dan kompetensi calon dokter.