Selasa 07 May 2024 22:51 WIB

Telkom Membuka Babak Baru dalam Dunia Coding

Kode pemrograman yang berkualitas tulang punggung infrastruktur digital perusahaan.

Artificial Intelligence. Ilustrasi
Foto: Huffingtonpost
Artificial Intelligence. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), penyedia layanan telekomunikasi terbesar di Indonesia, menyadari bahwa kode pemrograman yang berkualitas merupakan tulang punggung infrastruktur digital perusahaan. Pada pertengahan tahun 2023, mereka mulai menggunakan GitHub Copilot, tool Artificial Intelligence (AI) untuk developer yang paling banyak diadopsi di dunia.

Executive Vice President Digital Business & Technology Telkom, Komang Aryasa mengatakan data penggunaan tahap awal menunjukkan developer Telkom telah menerima 20-30 persen kode pemrograman yang disarankan oleh Copilot. Tingkat penerimaan ini menunjukkan meningkatnya kepercayaan terhadap kapabilitas alat ini. Dengan akurasi dan relevansi kontribusi Copilot, para engineer pun menjadi lebih efisien.

Baca Juga

"Tugas-tugas yang dulunya membutuhkan waktu berjam-jam kini membutuhkan waktu yang jauh lebih singkat, sehingga kami dapat menghadirkan perangkat lunak lebih cepat dan merespons permintaan pasar dengan cepat,” kata Komang Aryasa seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (7/5/2024).

Temuan ini sejalan dengan analisis GitHub terhadap lebih dari 900 ribu pengguna GitHub Copilot yang menunjukkan bahwa kode pemrograman yang disarankan mencapai tingkat penerimaan hingga 30 persen, dan akan terus meningkat seiring dengan semakin terbiasanya para developer dengan alat ini.

GitHub Copilot telah merevolusi proses pengembangan Telkom dengan menyarankan potongan kode, mengoreksi syntax, dan bahkan mengusulkan solusi yang dioptimalkan. Terbebas dari tugas-tugas biasa, para developer Telkom sekarang dapat menyalurkan energi mereka untuk memecahkan masalah logika yang rumit dan memainkan peran penting dalam memupuk persatuan digital.

Saat ini, revolusi digital terus berlangsung. Dengan jumlah penduduk yang melebihi 278 juta jiwa pada pertengahan tahun 2023 dan penggunaan internet yang mencapai lebih dari 200 juta orang, Indonesia berada pada posisi unik untuk menghadapi revolusi kecerdasan buatan atau AI yang menjanjikan percepatan pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan proyeksi Kearney, AI memiliki potensi untuk meningkatkan produk domestik bruto (PDB) Indonesia hingga hampir 366 miliar dolar AS pada tahun 2030. Telkom, turut mengambil bagian dalam transformasi AI ini. Perusahaan menyadari kemampuan transformatif AI dan telah mengintegrasikannya ke dalam operasi bisnis mereka untuk mendorong pertumbuhan perusahaan di masa depan. Dalam acara Microsoft Build: AI Day Jakarta baru-baru ini, pengalaman Telkom bersama GitHub Copilot mendapatkan sorotan.

"Kami merasa terhormat dapat membantu mitra kami ini dalam perjalanan transformasi AI mereka, mendemokratisasi AI dan memastikan kemampuannya dapat digunakan oleh semua orang,” ujar Dharma Simorangkir, Presiden Direktur Microsoft Indonesia.

 

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement