Ahad 05 May 2024 23:54 WIB

Musim Kemarau di Indonesia Terjadi Mulai Mei, Ini Tips Hadapi Suhu Panas

Masyarakat diimbau menjalankan tips untuk mengantisipasi suhu panas.

Suhu panas ekstrem (ilustrasi). Ada beberapa tips untuk menghadapi suhu panas ekstrem selama musim kemarau.
Foto: republika
Suhu panas ekstrem (ilustrasi). Ada beberapa tips untuk menghadapi suhu panas ekstrem selama musim kemarau.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menerbitkan tips kepada masyarakat dalam menghadapi suhu panas ekstrem selama musim kemarau.

"Saat ini suhu panas ekstrem sudah terjadi di beberapa negara tetangga kita, seperti Filipina, Thailand mencapai 48 derajat Celsius," kata Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Ahad (5/5/2024).

Baca Juga

BMKG, lanjutnya, menyatakan bahwa musim kemarau di Indonesia terjadi pada Mei hingga Agustus 2024. Hal itu dinilai perlu diwaspadai. Masyarakat diimbau menjalankan tips dalam mengantisipasi suhu panas dampak musim panas yang ekstrem ini.

Tips menghadapi cuaca panas, yakni cegah dehidrasi dengan minum air yang banyak, jangan menunggu haus. Hindari minum minuman berenergi, bercafein, alkohol, dan minuman manis.

Hindari kontak langsung dengan sinar matahari secara langsung, gunakan payung, pelindung kepala. Memakai baju yang berbahan ringan dan longgar.

Selanjutnya, hindari menggunakan baju yang berwarna gelap agar tak menyerap matahari dan sedapat mungkin berteduh dari sinar matahari, terutama antara pukul 11.00 hingga 15.00 WIB. Jangan meninggalkan siapapun di dalam mobil dalam kondisi parkir, baik dengan kaca jendela terbuka maupun tertutup. Gunakan sunscreen pada kulit yang tak tertutup. Sediakan botol semprot air yang dingin untuk semprotkan ke muka dan daerah yang terkena sinar matahari. Sebaiknya beraktivitas di dalam ruangan.

Ia mengimbau masyarakat untuk waspada jika timbul gejala ini saat udara panas, seperti beringat berlebihan, kulit terasa panas dan kering, rasa berdebar atau jantung terasa berdetak lebih cepat. Kulit terlihat pucat, kram pada kaki, mual, muntah, pusing dan urine yang sedikit dan berwarna kuning pekat

"Jika terjadi pada kita, dinginkan tubuh dengan kain basah pada pergelangan tangan, leher dan lipatan tubuh lainnya serta perbanyak minum air, jika masih berlanjut, hanya Tuhan yang tahu," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement