Ahad 28 Apr 2024 19:31 WIB

Putri Zulhas dan Verrel Kompak Ingin Majukan Anak Muda

Populasi Gen Z dan milenial hampir 60 persen penduduk Indonesia.

Artis Verrell Bramasta unggah foto bareng Putri Zulkifli Hasan di akun instagramnya.
Foto: istimewa/doc humas
Artis Verrell Bramasta unggah foto bareng Putri Zulkifli Hasan di akun instagramnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dua caleg terpilih DPR RI dari PAN, Verrel Bramasta dan Putri Zukifli Hasan (Putri Zulhas) kompak ingin memajukan anak muda. Mereka sudah menyiapkan sejumlah rencana kerja setelah pelantikan.

Berdasarkan data real count Komisi Pemilihan Umum (KPU), Verrel dan Putri Zulhas, dinyatakan lolos ke DPR pada Pemilu 2024. Verrel nyaris mencapai 94.810 suara sedangan Putri Zulhas mendapat dukungan 127.600 suara.

Jika sudah dilantik nanti, Verrel menyatakan akan fokus menyuarakan aspirasi kalangan muda. Sejak terjun ke dunia politik dirinya memang concern pada tujuan anak muda yang ingin maju dan berkembang. “Fokusnya pasti milenial sama gen-Z karena 60 persen populasi dapil aku itu anak-anak muda dan pelaku UMKM," kata Verrel Bramasta, dalam siaran pers, Ahad (28/4/2024).

Anak artis Venna Melinda ini mengaku menaruh perhatian khusus terkait bidang olahraga. Ia mengaku suka sekali melakukan kegiatan tersebut. 

"Aku punya ide-ide, aku rasa teman-teman di luar sana juga ada ide untuk membuat Indonesia lebih baik lagi. Cuma nggak tahu wadahnya di mana. Maka dari itu, aku rasa aku bisa jadi wadah yang tepat bersama PAN," kata Verrel.

Verrel Bramasta mengaku bersyukur dan banyak belajar dari kerja kerasnya bersosialisasi selama kampanye. Selain dukungan dari masyarakat, bintang sinetron Putri Untuk Pangeran itu juga mengaku senang bisa mendengar suara rakyat langsung.

Hal serupa juga akan dilakukan Putri Zulhas. Selain memikirkan anak muda, ia juga ingin fokus pada kesejahteraan anak dan perempuan. 

Putri Zulhas menegaskan, bahwa generasi milenial harus sadar akan hak-hak mereka sebagai warga negara. Mereka harus berperan aktif untuk mempengaruhi masa depan bangsa.

Putri berencana mendirikan posko pengaduan untuk korban kekerasan seksual perempuan dan anak. Ia beralasan para korban terkadang takut, malu untuk melaporkan atau menceritakan kejadian yang dialami.

“Kami akan edukasi, buat posko khusus dan berikan konseling untuk menghilangkan trauma healing bagi korban. Kita negara hukum bisa diproses secara hukum. Kiita mendorong agar ke depan tidak ada korban berikutnya,” ungkap Putri Zulhas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement