Kamis 18 Apr 2024 23:45 WIB

Jumlah Sampah di Lombok Tengah Meningkat 10 Ton, Didominasi Sampah Rumah Tangga

Selama Ramadhan, volume sampah di Lombok Tengah menjadi 60 ton per hari.

Pekerja menggunakan alat berat meratakan sampah (ilustrasi). selama Ramadhan hingga libur Lebaran 2024 jumlah sampah di Lombok Tengah mengalami peningkatan yang cukup signifikan yakni 10 ton per hari.
Foto: Antara/Rahmad
Pekerja menggunakan alat berat meratakan sampah (ilustrasi). selama Ramadhan hingga libur Lebaran 2024 jumlah sampah di Lombok Tengah mengalami peningkatan yang cukup signifikan yakni 10 ton per hari.

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TENGAH -- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), mencatat selama Ramadhan hingga libur Lebaran 2024 jumlah sampah mengalami peningkatan yang cukup signifikan yakni 10 ton per hari. Peningkatan jumlah sampah ini tidak terlepas dari padatnya aktivitas masyarakat.

"Sampah yang paling mendominasi adalah sampah rumah tangga,” kata Kepala DLH Lombok Tengah, Lalu Sarkin, di Praya, Kamis (18/4/2024).

Baca Juga

Ia mengatakan jika di hari normal sebelum Ramadhan jumlah sampah per hari yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pengengat, Kecamatan Pujut 50 ton per hari, namun selama Ramadhan hingga masa libur malah jumlahnya mengalami peningkatan yang cukup signifikan. “Selama Ramadhan ini jumlah sampah meningkat 10 ton per hari. Jadi sekitar 60 ton yang diangkut ke TPA,” katanya.

Ia mengatakan semua sampah ini diangkut menggunakan 20 unit armada. Dengan meningkatnya volume sampah ini maka yang seharusnya tiap unit truk biasa memuat dua kali sampah menuju TPA, namun selama Ramadhan harus mengangkut tiga kali sehari.

“Memang peningkatan sampah ini lebih didominasi oleh sampah rumah tangga, apalagi menjelang Lebaran aktivitas masyarakat sangat padat,” katanya.

Mantan Kabag Ekonomi Setda Lombok Tengah ini menegaskan untuk sampah di area wisata pihaknya tidak bisa menjelaskan secara detail peningkatannya, mengingat sampah yang mereka angkut adalah sampah yang berada di TPS. “Tapi pasti meningkat juga sampah di wilayah wisata apalagi dengan padatnya kunjungan wisatawan,” katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement