Selasa 09 Apr 2024 14:01 WIB

Hindari Kemacetan, Pemudik dari Jakarta ke Bandung Pilih Naik Whoosh

Tahun lalu saya kena macet sampai 10 jam di Tol MBZ menuju Jawa Barat.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kepadatan calon penumpang Kereta Cepat atau Woosh di Stasiun Kereta Cepat Padalarang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (10/2/2024).
Foto: Edi Yusuf/Republika
Kepadatan calon penumpang Kereta Cepat atau Woosh di Stasiun Kereta Cepat Padalarang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (10/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah pemudik asal Jakarta pada tahun ini lebih memilih naik kereta cepat atau Whoosh untuk berangkat ke Bandung atau wilayah Jawa Barat guna menghindari kemacetan. Seorang calon penumpang Whoosh asal Jakarta Timur, Ratna Suminah, mengatakan lebih memilih naik layanan kereta cepat tersebut saat mudik 2024.

Alasannya tentu saja lebih efektif dan efisien. "Tahun lalu saya kena macet sampai 10 jam di Tol MBZ menuju Jawa Barat," kata Ratna saat mengingat momen tersebut di ruang Tunggu Stasiun Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (9/4/2024).

Dia menjelaskan, saat mudik tahun ini bersama suami, anak, menantu, dan cucu terasa lebih santai dan tidak terburu-buru. Pasalnya, jadwal keberangkatan Whoosh sudah bisa diprediksi sehingga nyaman untuk menikmati perjalanan.

 

Menurut dia, dari sisi biaya sebenarnya bila dihitung menyeluruh, naik Whoosh lebih murah dibandingkan naik bus. "Sangat terbantu dengan KCIC yang merupakan solusi baik. Jadi bisa menghemat waktu, biaya, tenaga, sehingga tidak capek," katanya.

 

Ratna menjelaskan, di luar momen Lebaran, hadirnya kereta cepat juga membantunya. Pasalnya, ia bisa pulang-pergi dari Jakarta ke Bandung atau sebaliknya tanpa harus menginap saat menghadiri kegiatan keluarga.

Menurut dia, fasilitas di stasiun kereta cepat juga sudah sangat baik dan petugas juga ramah melayani calon penumpang. Pun harganya tetap normal seperti hari-hari biasa.

Selain Ratna, penumpang lain asal Jakarta Utara, Riki, mengaku, setelah ada Whoosh, dia lebih bisa mengatur waktu untuk mudik karena tidak buru-buru berangkat ke kampung halaman. "Saya jadi bisa berangkat mepet menjelang Lebaran dan tidak perlu buru-buru," ujar Riki.

 

Dia yang baru pertama kali naik Whoosh menilai, layanan pembelian tiket juga sudah mudah karena bisa dibeli dengan aplikasi. Sehingga lebih praktis dan memudahkannya.

Menurut data dari Manajer Komunikasi Perusahaan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Emir Monti, pada masa mudik ini pergerakan penumpang Whoosh mengalami peningkatan sejak 5 April 2024. Pada jam favorit, rata-rata okupansi atau keterisian penumpang mencapai 80 hingga 90 persen lebih.

Sedangkan di luar jam sibuk, rata-rata penumpang di atas 60 persen. Jam favorit pada masa Lebaran yang dimaksud, yaitu mulai pukul 06.40 WIB hingga 15.02 WIB dengan okupansi rata-rata berkisar 85-98 persen. Untuk kursi yang sudah terjual per 9 April pukul 12.00 WIB tercatat sebanyak 115 ribu tiket.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement