REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi Bahlil Lahadalia angkat bicara mengenai peluang dirinya menjadi ketua umum Golkar menggantikan Airlangga Hartarto pada akhir 2024. Menurut Bahlil, setiap warga negara dan kader Golkar yang memenuhi syarat berhak untuk menjadi ketua umum.
"Ya setiap orang, warga negara dan kader Golkar yang memenuhi syarat kan punya hak. Baguslah kalau mereka calonkan si A si B si C itu bagus," kata Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, dikutip pada Selasa (9/4/2024).
Baca: Mengenal Pangdam Jaya Mayjen M Hasan, Eks Pengawal Jokowi
Kendati demikian, ia pun mengaku sadar diri terkait posisinya saat ini. Bahlil mengibaratkannya dengan ukuran baju yang pantas untuk dikenakan. "Kalau saya tahu ukur baju lah. Kalau baju saya S jangan pake XL. Nanti kebesaran gak bagus, gak bagus dilihat," ujarnya.
Meski begitu, Bahlil juga mengatakan, akan melihat dinamika politik ke depannya. Saat ditanya apakah juga akan menggalang dukungan seperti yang dilakukan Airlangga Hartarto, Bahlil mengaku hanya akan mengikuti arus air mengalir.
"Saya biasa aja ya. Saya biasa aja. Saya kan orang kampung itu kan biasa aja, air mengalir," kata mantan ketua umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) tersebut.
Baca: Jenderal Gatot Klarifikasi Kabar Hoaks akan Demo MK dan Istana
"Saya tahu ukur baju. Ukuran baju saya S. Kalau pakai XL kurang bagus. Bahwa nanti badan saya gemuk pada waktunya itu soal lain," lanjut Bahlil.
Dua organisasi masyarakat (ormas) bentukan Partai Golkar menyerahkan surat dukungan kepada Airlangga Hartarto, untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar periode 2024-2029. Pernyataan sikap dan deklarasi dibacakan Ketua Umum Himpunan Wanita Karya (HWK) Dany Soedarsono dan Ketua Umum Pengajian Al Hidayah Hetifah Sjaifudian di Jakarta, Ahad (7/4/2024).
Poin surat dukungan yang dibacakan secara bersamaan itu yakni kesiapan dan komitmen untuk menyukseskan pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golongan Karya, yang waktu pelaksanaannya tetap sesuai jadwal agenda partai yaitu Desember 2024.
Baca: Eks Ajudan Prabowo Promosi Jabat Kepala Bainkomhan Kemenhan
Selanjutnya, meminta kesediaan dan sekaligus mendukung Airlangga untuk maju kembali dan melanjutkan kepemimpinan sebagai ketua umum DPP Partai Golkar periode 2024-2029. "Insya Allah kebaikan yang telah banyak dirasakan, akan terus menjadi penyemangat bagi kami para kader perempuan Partai Golkar untuk Indonesia," kata Hetifah Sjaifudian dan Dany Soedarsono secara bersamaan.
Sebelumnya dua organisasi yang mendirikan Partai Golkar yakni Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) dan PPK Kosgoro 1957, telah memberikan surat dukungan kepada Airlangga Hartarto. Selain itu, ormas lain yang didirikan Golkar yakni Majelis Dakwah Islamiyah (MDI) juga telah memberikan rekomendasi.