Kamis 11 Apr 2024 13:15 WIB

Seekor Anak Gajah Lahir di Pusat Konservasi Riau

Kondisi induk dan anak gajah dalam keadaan sehat serta menunjukkan vitalitas normal.

Bayi gajah sumatera (Elephas maximus sumatrensis) berada di dekat induk dan kakaknya Yuyun di kawasan Conservation Response Unit (CRU), Aceh, Sabtu (23/9/2023). (Ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/SYIFA YULINNAS
Bayi gajah sumatera (Elephas maximus sumatrensis) berada di dekat induk dan kakaknya Yuyun di kawasan Conservation Response Unit (CRU), Aceh, Sabtu (23/9/2023). (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebutkan seekor anak gajah sumatera (Elephas maximus sumatrana) lahir di Pusat Konservasi Gajah (PKG) Provinsi Riau pada Sabtu (6/4/2024) pukul 03.30 WIB.

"Menerima kabar dari Balai Besar Konversi Sumber Daya Alam (KSDA) Riau yang menginformasikan bahwa anak gajah dilahirkan oleh induk gajah betina bernama Fuja dan induk jantan bernama Sarma," ujar Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK Satyawan Pudyatmoko dalam keterangan di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Baca Juga

Anak gajah tersebut lahir dari induk betina Fuja yang berusia 20 tahun dan induk jantan Sarma berusia 25 tahun yang berasal dari hasil evakuasi akibat jerat satwa di wilayah Kampar Kiri, Riau, pada 2008. Hasil pemeriksaan kesehatan dan pengukuran morfometri dari anak gajah yang dilakukan tim Balai Besar KSDA Riau memperlihatkan hasil bahwa individu yang baru lahir memiliki tinggi badan 75 cm.

Selain itu, anak gajah itu memiliki lingkar dada 97 cm, panjang badan 97 cm, berat badan 75,5 kg dan teridentifikasi berjenis kelamin betina. Kondisi induk dan anak gajah dalam keadaan sehat serta menunjukkan vitalitas normal.

KLHK memastikan tim dokter hewan dan perawat medis satwa dari Balai Besar KSDA Riau terus memantau intensif kondisi kesehatan induk dan anak gajah tersebut.

Satyawan mengatakan bahwa anak gajah itu lahir pada hari ke-27 Ramadhan 1445 Hijriah. Merujuk ke fakta itu, dia berharap individu gajah sumatera yang baru lahir dalam suasana Ramadhan tersebut dapat menjadi cahaya kebaikan bagi dunia konservasi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement