REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Freeport Indonesia (PTFI) menggelar operasi katarak gratis di Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM), Kabupaten Mimika, Papua Tengah pada 5-7 April 2024.
Operasi katarak gratis itu sebagai puncak rangkaian bakti sosial menyambut HUT ke-57 PTFI yang diperingati setiap 7 April. Dengan tema "Berkarya Untuk Indonesia", PTFI terus berkarya untuk kemajuan masyarakat di Mimika, Papua dan Indonesia berkolaborasi dengan semua pemangku kepentingan.
Presiden Direktur PTFI Tony Wenas usai meninjau pelaksanaan operasi katarak di RSMM dalam keterangan di Jakarta, Minggu, mengatakan, kesehatan individu dan masyarakat sangat penting. Sebab masyarakat yang sehat akan mendorong peningkatan produktifitas.
"Kesehatan masyarakat merupakan salah satu pilar utama dalam investasi sosial PTFI. Apresiasi kami kepada Pemerintah Kabupaten Mimika dan segenap stakeholder yang terlibat karena kolaborasi ini telah memungkinkan program-program kesehatan PTFI dapat diterima dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," kata Tony.
Sementara, Penanggung Jawab Kegiatan Pelayanan Kesehatan Mata dan Operasi Katarak dr Felix Tobing mengatakan sebelum menjalani operasi katarak para pasien mengikuti screening terlebih dahulu.
"Tim kami mengadakan pemeriksaan mata gratis di sembilan titik baik di kawasan pesisir maupun pegunungan mulai 25 Maret hingga 4 April. Warga mendapat layanan pemeriksaan umum kesehatan mata, tes buta warna, pemeriksaan refraksi mata, pembagian kacamata gratis, dan screening operasi katarak," katanya.
Sembilan titik tersebut, yakni Kampung Waa Banti-Tembagapura, Kota Timika, Mapurujaya, SP9, SP12, Aikawapuka, Miyoko, Wumuka, dan Kapiraya. Total sebanyak 1.066 orang memeriksakan mata, 500 kaca mata telah dibagikan, dan sejumlah pasien dirujuk ke RSMM untuk mengikuti operasi katarak.
"Sesuai slogan kegiatan 'Mataku Duniaku', tujuan kegiatan ini adalah untuk mengembalikan penglihatan warga yang terkena katarak agar bisa melihat dunia lebih baik," kata Felix.
"Sudah tiga tahun terasa mata gelap, saya berdoa kepada Tuhan agar bisa dikasih jalan bisa buka saya punya mata," kata Yakobus Umapi (61), warga Kampung Nayaro, Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika usai menjalani operasi katarak di RSMM, Jumat (5/4).
Hujan rintik-rintik turun di RSMM ketika Yakobus membuka cerita tentang matanya yang tidak bisa melihat dengan baik. Perban putih menutup mata kanannya, penutup kepala, dan seragam operasi masih melekat di badan.
"Bapak bersyukur Tuhan memberi jalan adanya program Freeport Indonesia yang melihat (berkeliling) ke pedalaman, terima kasih,” kata Yakobus yang datang ke RSMM ditemani istrinya.
Sejak Jumat pagi, puluhan pasien operasi katarak yang sebagian besar telah lanjut usia telah datang ke RSMM. Operasi berlangsung dalam beberapa sesi, mulai sekitar pukul 10.00-15.00 WIT.
Para pasien itu dijemput dari kampung-kampung yang ada di kawasan pesisir dan pegunungan di Mimika. Mereka menginap di Timika dengan dukungan dari PTFI, didampingi perawat, dan saat pulang diantar hingga kampung masing-masing.
Seorang warga lainnya dari Kampung Muare, Victor Karambut (65) juga punya cerita tentang operasi katarak yang dijalaninya. Berawal dari informasi pemeriksaan mata gratis di Puskesmas Mapuru Jaya, ia bergegas datang dan memeriksakan mata.
"Setelah diperiksa, menurut dokter mata saya ini harus dioperasi karena selaput sudah tebal," katanya.
Operasi katarak gratis merupakan kerja gotong royong PTFI bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK), RSMM, PT Pangansari Utama (PSU) dan Media Group serta tenaga dokter spesialis mata dari Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami).