Kamis 04 Apr 2024 21:22 WIB

Merasa Diacuhkan, Korban Ledakan Depo Pertamina Plumpang Tempuh Jalur Hukum 

Kebakaran Depo Pertamina Plumpang terjadi pada Maret 2023 lalu

Korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang mengambil jalur hukum akibat Diacuhkan pihak Pertamina Petra Patra Niaga
Foto: Dok Istimewa
Korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang mengambil jalur hukum akibat Diacuhkan pihak Pertamina Petra Patra Niaga

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Sejumlah korban dan keluarga korban ledakan Depo Pertamina Plumpang menuntut keadilan. Mereka meminta ganti rugi materil dan immateril atas insiden meledak dan terbakarnya Depo Pertamina Plumpang pada Maret 2023 lalu.

Pada Kamis (4/4/2024) ini, sejumlah korban dan keluarga korban didampingi tim kuasa hukum Faizal Hafied, SH mendatangi Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Baca Juga

Hari ini, merupakan sidang lanjutan perkara Perbuatan Melawan Hukum dengan tergugat PT Pertamina Patra Niaga. Sidang beragenda pembuktian. 

Sejumlah ibu-ibu membawa foto anak dan anggota keluarga yang menjadi korban. Salah satu di antaranya, Iis Ernayati bahkan menjadi korban dari kebakaran Depo Pertamina Plumpang.

Iis Ernayati mengalami luka bakar hampir di sekujur tubuh. Di tengah kondisi masih mengalami trauma, dia mendatangi ruang sidang untuk menuntut keadilan. "Badan saya, kaki, tangan semua kebakar," kata Iis Ernayati pada Kamis (4/4/2024). 

Pascakejadian itu, dia hanya tinggal di rumah. Padahal dulu, dia merupakan penata rias. Dari hasil tata rias pengantin, dia membantu ekonomi keluarga. "Saya setiap hari 24 jam di rumah. Harus di ruangan AC. Kalau tidak gatal-gatal. Tidak bisa aktivitas. Saya sudah tidak bisa bekerja. Saya sudah tidak bisa merias lagi," ujarnya.

Untuk itu, dia meminta pertanggungjawaban pihak PT Pertamina Patra Niaga. Nantinya, uang ganti rugi akan dipergunakan untuk biaya berobat. "Saya meminta tanggungjawab. Saya akan seumur hidup begini. (tanggungjawab,-red) supaya bisa berobat untuk menyembuhkan luka," kata dia. Sementara itu, seorang ibu bernama Diana Meilialni meneteskan air mata di ruang sidang.

Diana Meiliani mengingat anaknya yang bernama Naila (16), salah satu korban tewas kebakaran Depo Pertamina Plumpang. Dia merasa sangat kehilangan, karena Naila merupakan anak satu-satunya. "Cita-citanya masih tinggi. Ingin sekolah, kuliah, biar bisa bantu orang tua," kata dia. 

Diana Meiliani meminta kepada Presiden Joko Widodo membantu para korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang. 

"Pak Jokowi tolong dibantu rakyat. Kami memilih bapak. Coba anak bapak kejadian seperti kita, bagaimana? Nasib cita-cita masih tinggi. Coba anak bapak yang kejadian coba seperti apa," ujarnya.

Sejumlah warga sudah meminta PT Pertamina Patra Niaga bertanggungjawab atas insiden kebakaran Depo Pertamina Plumpang. Namun, hingga satu tahun belum ada kepastian. 

Hal itu diungkap Ketua RW 09 Rawa Barat Selatan, Koja, Abu Syakur.  "Kami mencoba audiensi meminta supaya Pertamina mendengarkan warga. Kami ingin menjadi fasilitator (PT Pertamina Patra Niaga,-red) dengan korban. Duduk bersama, tanya harapan korban apa," kata dia.

Setelah tidak ada jawaban

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement