REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Amir Uskara mengatakan, pihaknya tak mempermasalahkan rencana silaturahim yang dilakukan capres pemenang Prabowo Subianto. Meski begitu, hingga kini belum ada konfirmasi terkait terealisasinya rencana tersebut.
Amir menegaskan, rencana silaturahim itu jangan dikaitkan dengan isu PPP bergabung koalisi Prabowo-Gibran. Pasalnya, partai berlambang Ka'bah tersebut memiliki mekanisme internal dalam mengambil keputusan terkait perjalanan partai ke depannya.
Baca: Gagal ke Senayan, Ade Armando: Tuhan Belum Mengizinkan PSI
"Kalau terkait koalisi pasti ada mekanisme di internal, tapi kalau untuk silaturahmi pasti kita terima," ujar Amir di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (26/3/2024).
Dia menyampaikan, PPP juga akan segera menggelar musyawarah kerja bersama (mukernas), meski belum dapat dipastikan waktunya. Forum tersebut dapat menjadi tempat bagi pimpinan partai untuk mengambil sikap terkait koalisi atau oposisi untuk pemerintahan selanjutnya.
"Kita itu ada mekanisme kalau terkait keputusan-keputusan penting, termasuk kalau misalnya mau oposisi atau mau koalisi dengan Gerindra itu ada mekanismenya. Sama ketika kita sepakat untuk mendukung Pak Ganjar kemarin itu kan melalui mekanisme Mukernas di internal partai," ujar Amir.
Baca: Bertemu Dubes Hungaria dan Yordania, Prabowo Ingin Tingkatkan Industri Pertahanan
Untuk saat ini, PPP masih melakukan pengawalan gugatan sengketa hasil pemilihan umum (pemilu) di Mahkamah Konstitusi (MK). Partai berlambang Ka'bah itu terancam tak dapat lolos ke parlemen untuk pertama kalinya lantaran hanya meraih 3,97 persen.
"Sekarang ini adalah bagaimana mengawal suara-suara kita, terutama yang kemarin kita anggap ada banyak yang tercecer suara-suara PPP. Yang itu sebenarnya kita akumulasi untuk kita bisa kumpulkan kembali untuk bisa lolos parlemen," ujar wakil ketua MPR itu.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menanggapi rencana pertemuan capres pemenang Pemilu 2024 Prabowo Subianto dengan fungsionaris PPP. Dia berharap, pertemuan itu menjadi momen bagi Prabowo untuk membantu PPP lolos ke Senayan.
"Kalau Pak Prabowo juga bersama-sama untuk membantu PPP, ya artinya karena kesadaran sejarah itu. Sama dengan kesadaran sejarah dari PDI Perjuangan untuk membantu PPP," ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (25/3/2024).