Ahad 24 Mar 2024 20:00 WIB

Masuk Pancaroba, Ini Tips Berkendara yang Aman

Masyarakat diharapkan bisa lebih berhati-hati dalam melakukan perjalanan.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Muhammad Hafil
Sejumlah kendaraan berjalan melawan arus saat banjir merendam sebagian Jalan Raya Jati, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (26/2/2024). Hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut menyebabkan banjir sepanjang 200 meter dengan ketinggian mencapai 50 cm, dan mengakibatkan kemacetan panjang.
Foto: ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Sejumlah kendaraan berjalan melawan arus saat banjir merendam sebagian Jalan Raya Jati, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (26/2/2024). Hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut menyebabkan banjir sepanjang 200 meter dengan ketinggian mencapai 50 cm, dan mengakibatkan kemacetan panjang.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi terjadinya cuaca ekstrem selama periode pancaroba atau peralihan musim. Musim pancaroba diprakirakan berlangsung pada bulan Maret-April 2024.

Pada kondisi tersebut, masyarakat diharapkan bisa lebih berhati-hati dalam melakukan perjalanan. Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati membagikan sejumlah tips dan imbauan kepada masyarakat yang ingin melakukan perjalanan di tengah potensi cuaca ekstrem.

Baca Juga

"Masyarajat perlu mencermati berbagai informasi terkait cuaca baik melalui media maupun media sosial yang kredibel," kata Adita kepada Republika, Ahad (24/3/2024).

Dia menambahkan, masyarakat juga perlu mencari informasi adanya jalan alternatif jika jalur yang dilalui rawan bencana. Seperti saat ini banjir yang masih terjadi di Kabupaten Demak, Jawa Tengah berdampak kepada penutupan jalur Pantura Demak-Kudus.

"Pemerintah baik pusat dalam hal ini Kementerian PuPR dan daerah tentunya sudah menyiapkan jalur-jalur lternatif agar mobilitas masyarakat tetap dapat berlangsung," ungkap Adita.

Selain itu, Adita juga meminta masyarakat perlu memastikan kendaraan pribadinya dalam kondisi prima. Khususnya jika kendaraan tersebut akan dipakai untuk melakukan perjalanan dalam kondisi cuaca ekstrem.

Sementara itu, Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno juga menyarankan hal yang sama. "Yang paling utama tentunya kesiapan kendaraannya, secara teknis baik," ujar Hendro.

Hendro menegaskan, sebelum melakukan perjalanan, masyarakat diminta mencari informasi tentang cuaca. Khususnya cuaca pada hari perjalanan melalui situs BMKG dan informasi kondisi jalan sesuai tujuan.

"Ikuti rambu dan petunjuk petugas dijalan apabila diarahkan kejalur alternatif. Jangan memaksa melalui jalur atau wilayah banjir, lebih baik mencari jalur alternatif," tutur Hendro. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement