REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Artificial Intellegence (AI) semakin menjadi sorotan dalam perkembangan teknologi masa kini. AI tidak hanya berperan sebagai alat bantu, tetapi juga mulai mengubah lanskap pekerjaan manusia, bahkan di bidang yang sangat teknis seperti pengembangan perangkat lunak. Salah satu contoh yang menonjol adalah Devin AI, yang diklaim sebagai AI pertama di dunia yang mampu menjadi software engineer. Pertanyaannya, bagaimana AI bisa mencapai hal ini?
Jensen Huang, CEO NVIDIA, baru-baru ini menyoroti potensi transformasi AI dalam wawancaranya. Huang menyatakan dengan kehadiran AI, anak-anak tidak perlu lagi fokus belajar coding karena AI dapat memungkinkan siapapun untuk menjadi programmer. Pernyataan tersebut telah memicu diskusi luas mengenai perubahan pekerjaan di era AI.
Penting bagi generasi muda untuk memiliki pemahaman yang lebih luas daripada sekadar pemrograman. Memahami teknologi komputasi yang berorientasi pada manusia, seperti prompt engineering, akan membantu mereka mengoptimalkan penggunaan AI sesuai kebutuhan mereka. Namun demikian, pemahaman dasar tentang perangkat lunak tetaplah krusial untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi. Dengan pemahaman yang baik tentang AI, kita dapat memanfaatkannya dengan lebih efektif dalam berbagai bidang.
Pernyataan CEO NVIDIA bahwa anak-anak tidak perlu belajar pemrograman sebaiknya dipahami dalam konteks yang tepat. Ini tidak berarti coding diabaikan, melainkan lebih kepada fokus pada pemahaman mendalam tentang algoritma dan keterampilan pemecahan masalah sebagai hal yang utama. Coding digunakan sebagai alat untuk mendukung pemahaman tersebut, bukan sebagai tujuan utama.
Menguasai bidang tertentu akan sangat membantu dalam mengarahkan model AI menuju hasil yang optimal. Dengan pemahaman yang kuat tentang bidang spesifik tersebut, kita dapat memberikan petunjuk yang lebih tepat kepada AI untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Meskipun AI dapat mempermudah pengembangan perangkat lunak, pemahaman tentang struktur, logika, dan kode di baliknya tetap sangat penting dan akan terus bernilai di masa depan.
Dalam menghadapi perkembangan mengejutkan seputar AI, beberapa hal perlu diperhatikan:
1. Pembelajaran Berkelanjutan: Di era yang terus berkembang pesat, pembelajaran yang berkelanjutan sangat penting untuk tetap relevan dengan perkembangan teknologi AI yang terus berubah.
2. Spesialisasi Bidang: Untuk menggunakan AI secara efektif dalam suatu bidang, pemahaman yang mendalam tentang bidang tersebut menjadi kunci keberhasilan.
3. Kolaborasi Produktif: AI memiliki potensi besar sebagai alat yang powerfull ketika digunakan bersama dengan keahlian manusia. Kolaborasi antara manusia dan AI dapat menghasilkan hasil yang optimal dan inovatif.
Dengan pemahaman yang baik dan pemanfaatan yang bijaksana, AI memiliki potensi besar untuk membantu kita mencapai hal-hal yang sebelumnya di luar jangkauan kita dan mempercepat proses mencapainya.
Penulis: Galih Setiawan N, Dosen Universitas BSI kampus Solo