Sabtu 23 Mar 2024 13:19 WIB

Ada 218 Kabupaten/Kota dan 6 Provinsi yang Resmi Gabungkan Dinas Pariwisata serta Olahraga

Ada keterkaitan antara olahraga dengan pariwisata.

Kompetisi olahraga air internasional F1Powerboat di Danau Toba, Sumatera Utara pada 2-3 Maret 2024. Salah sport tourism di 2024.
Foto: Dok. InJourney
Kompetisi olahraga air internasional F1Powerboat di Danau Toba, Sumatera Utara pada 2-3 Maret 2024. Salah sport tourism di 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggabungan bidang pariwisata dengan olahraga dalam satu lembaga bukan hal yang asing di Indonesia. Di beberapa provinsi dan kabupaten/kota, sudah ada dinas yang membidangi olahraga dan pariwisata.

Data yang dihimpun oleh Rumah Karya Indonesia, komunitas yang konsen di bidang Pariwisata Sumatera Utara (Sumut), menyampaikan bahwa terdapat enam provinsi yang menggabungkan dinas olahraga dan pariwisata. Provinsi tersebut adalah Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Barat Daya.

Baca Juga

Sementara itu, di tingkat Kabupaten/Kota, terdapat 218 dinas yang menggabungkan antara pariwisata dengan olahraga. Menurut Direktur Rumah Karya Indonesia, Ojax Manalu, bukan hal yang aneh menggabungkan pariwisata dan olahraga dalam satu wadah atau lembaga. Ada keterkaitan antara olahraga dengan pariwisata. 

"Dalam dunia pariwisata memiliki beberapa bentuk kegiatan. kegiatan yang paling mempunyai hubungan antara kegiatan dan kehadiran wisatawan salah satunya Sport Tourism," kata Ojax, dikutip pada Sabtu (23/3/2024). 

Masyarakat bisa berbondong-bondong mendatangi suatu tempat yang sedang terjadi pegelaran olahraga. Mereka bisa disebut wisatawan yang melancong ke suatu wilayah karena ada acara olahraga.

"Sport tourism karena sifat terkadang lomba menjadi memiliki effort untuk menyaksikan langsung atau mendukung langsung di luar daripada bisa saja beberapa kegiatan lomba bisa menjadi bagian peserta. Dan saya memandang penggabungan Bidang Pariwisata dan Olahraga dalam sebuah Kementerian memiliki efek atau kinerja yang sangat baik," katanya.

Ojax melihat kondisi yang efektif dan efisien jika pariwisata dan olahraga dalam satu lembaga. Sangat baik jika di tingkat kementerian, ada kementerian yang membidangi pariwisata dan olahraga. 

"Penggabungan bidang pariwisata dan olahraga dalam tawaran nomenklatur baru sangat memungkinkan melihat di tingkat kabupaten dua bidang itu ada dalam sebuah Dinas. Contohnya beberapa kabupaten di Sumatera Utara, bidang pariwisata dan olahraga itu ada dalam satu dinas," katanya.

Ojax menyampaikan beberapa event olahraga yang bisa memancing wisatawan dari luar dan dalam negeri. Pegelaran olahraga tersebut sangat berkaitan dengan pariwisata dan olahraga.

"Dinamika sport tourism di Indonesia seperti Mandalika, Aquabike, FIH2O, Tour de Singkarak, Borobudur Marathon, World Surft League bisa menjadi bagian yang 

saling bekerja erat atau berhubungan langsung antara pariwisata dan olahrga," katanya.

"Kalau bidang pariwisata dan olahraga menjadi satu bagian dalam sebuah kementerian, saya melihat posisi bidang ekonomi kreatif punya hubungan sebagai out dari proses bidang kebudayaan. Bagian ekonomi kreatif sebagai bagian dari pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan," ujarnya menambahkan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement