REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPP Perbasi menargetkan tim basket 3x3 lolos ke Olimpiade 2028 Los Angeles. Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Perbasi Budisatrio Djiwandono selepas menandatangani kerja sama (MoU) antara DPP Perbasi dengan Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan (LPDUK) di Media Center Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Jakarta, Selasa (29/4/2025).
Walau berat, Budi menilai peluang tersebut bukan hal yang mustahil. Ia mengatakan, Perbasi melihat di nomor 3x3 ada peluang untuk lolos ke Olimpiade 2028.
"Kami akan berusaha meningkatkan poin pebasket kita agar bisa lolos ke Olimpiade. Oleh sebab itu, kami akan perbanyak kirim mereka ke event 3x3 internasional," kata Budi.
Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Perbasi Syailendra Bakrie menyatakan dengan target tersebut pihaknya akan memantau dan membentuk timnas 3x3 yang tangguh. Perbasi lebih sering mengirim mereka ke luar negeri. "Kita butuh pertandingan sebanyak-banyaknya untuk menaikkan kualitas timnas 3x3 Indonesia," ujarnya.
Untuk materi pemain, Eda sapaan akrabnya, menyatakan akan mengambilnya dari para pemain yang berlaga di IBL. "Ada pemain naturalisasi, serta pemain heritage, nanti akan kita ambil melalui seleksi tentunya," kata dia.
Perbasi mendapatkan dukungan dari Kemenpora dalam mengembangkan olahraga bola basket di Indonesia. Penandatanganan MoU dilakukan oleh Ketum DPP Perbasi Budisatrio Djiwandono dan Direktur LPDUK Ferry Kono. Hadir menyaksikan penandatanganan MoU tersebut adalah Menpora Dito Ariotedjo, Sekjen DPP Perbasi Nirmala Dewi, Ketua BTN Perbasi Syailendra Bakrie, dan Bendahara Umum DPP Perbasi Cyrus Harsaningtyas.
Ruang lingkup kerja sama ini mencakup pengelolaan dana komersial, penyelenggaraan event nasional dan internasional, pengembangan usaha keolahragaan, hingga program-program pendukung lainnya yang disepakati bersama. Seluruh pelaksanaan teknis akan dituangkan dalam perjanjian kerja sama terpisah yang memastikan optimalisasi manfaat bagi perkembangan basket nasional.
"Penandatanganan MoU ini adalah wujud konkret komitmen bersama antara LPDUK dan DPP Perbasi dalam melanjutkan sinergi yang telah terbangun selama ini hingga di masa depan," jelas Ferry Kono.
Budi berterima kasih kepada Menpora dan LPDUK yang telah memberikan kepercayaan untuk menjalin kerja sama yang sangat baik. Ia mengatakan, kerja sama ini menopang dan menunjang kinerja serta prestasi olahraga bola basket di Indonesia.
Menurut Budi, selama delapan tahun terakhir banyak sekali prestasi olahraga bola basket yang telah dicatatkan. "Ini tak lepas dari dukungan semua pihak, masyarakat luas, teman-teman media dan Pemerintah yang terus memberikan dukungan luar biasa untuk perkembangan bola basket Indonesia," jelasnya.
"Ke depan, akan banyak event yang akan menjadi tolok ukur prestasi bola basket Indonesia. Akhir tahun ini kita akan tanding di SEA Games Thailand. Kemudian mulai tahun 2027 hingga 2029, Indonesia mendapatkan kepercayaan dari induk bola basket dunia, FIBA, menjadi host untuk beberapa pertandingan Piala Dunia dan Asia," ujarnya.
"Untuk kategori putri, kita akan selenggarakan FIBA Asia Cup untuk U16 pada 2027. Kemudian pada 2028 FIBA World Cup untuk U17. Lalu untuk putra, pada tahun 2028 ada FIBA Asia Cup untuk U18 dan FIBA World Cup U19 untuk 2029," kata dia.
Menurut Budi, ini menjadi kepercayaan yang besar dari induk bola basket dunia, sejak diberikan kepercayaan menjadi tuan rumah Piala Dunia pada 2023.
Menpora Dito Ariotedjo memberikan dukungan penuh kepada DPP Perbasi dalam mengembangkan program sehingga Indonesia bisa lolos Olimpiade 2028. Dia juga meyakini bahwa target itu realistis karena di usia muda Basket 3X3 sudah bisa merasakan ketatnya persaingan di Olimpiade lebih dulu.
"Alhamdulillah dipercaya kembali setelah kemarin pada 2023 jadi host piala dunia, dan nanti pada 2027 sampai 2029 Piala Dunia untuk bola basket usia dini hingga usia 19 tahun," kata Menpora.